Bank of Korea Pangkas Suku Bunga di Tengah Kekhawatiran Ekonomi yang Meningkat

SEOUL – Bank of Korea (BOK) kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Selasa (25/2), menandai langkah ketiga sejak Oktober lalu untuk mengurangi biaya pinjaman di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi.

Dalam tinjauan kebijakan moneternya, BOK menurunkan suku bunga acuan menjadi 2,75%, sesuai dengan ekspektasi mayoritas ekonom dalam survei Reuters. Keputusan ini menegaskan pergeseran bank sentral Korea Selatan dari kebijakan moneter ketat menuju sikap yang lebih netral dalam menghadapi perlambatan ekonomi.

Pemangkasan suku bunga ini meninggalkan Korea Selatan dengan tingkat bunga sekitar 150 basis poin lebih rendah dari target suku bunga Federal Reserve AS, yang saat ini berada di kisaran 4,25-4,50%. Selain itu, BOK juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 1,9% menjadi 1,5%, sementara perkiraan inflasi tetap di 1,9% untuk tahun ini dan tahun depan.

Korea Selatan saat ini menghadapi tekanan ekonomi yang signifikan akibat perang dagang yang terus berlanjut antara Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang diperkirakan akan mengurangi keuntungan korporasi. Di dalam negeri, ketidakstabilan politik pasca deklarasi darurat militer singkat oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada Desember lalu juga menambah tekanan terhadap sentimen konsumen.

Gubernur BOK, Rhee Chang-yong, sebelumnya mengusulkan anggaran fiskal tambahan sebesar 15-20 triliun won (setara $10,51-$14,02 miliar) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, pembahasan anggaran ini masih menemui hambatan di parlemen.

Meskipun terjadi pemangkasan suku bunga, reaksi pasar terhadap keputusan ini terbilang datar, mencerminkan kompleksitas kebijakan BOK dalam menavigasi ketidakpastian ekonomi global serta dampak kebijakan AS terhadap perekonomian Korea Selatan.

Para analis memperkirakan bahwa BOK masih akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga lagi hingga akhir tahun ini, yang kemungkinan akan membawa suku bunga acuan ke level 2,25%. Hal ini terjadi meskipun Federal Reserve AS diperkirakan akan menahan diri dari pemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus pasar kini beralih ke konferensi pers Gubernur Rhee yang dijadwalkan pada pukul 02.10 GMT. Para pelaku pasar akan mencermati apakah ada perbedaan pendapat dalam keputusan kebijakan ini, karena suara yang berbeda sering kali menjadi indikator bagi kemungkinan perubahan kebijakan di bulan-bulan mendatang. (YA)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *