Ekonomi China Tumbuh 5,3% di Kuartal Pertama 2024

Beijing – Perekonomian China menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal pertama 2024, memberikan angin segar bagi para pembuat kebijakan yang tengah menghadapi krisis sektor properti, lemahnya permintaan domestik, dan meningkatnya utang pemerintah.

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada Selasa (16/4) menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) China tumbuh sebesar 5,3 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya serta sedikit meningkat dari pertumbuhan 5,2 persen pada kuartal sebelumnya.

Berdasarkan sektor, produksi industri tumbuh 6,1 persen, sektor pertanian meningkat 3,8 persen, dan sektor jasa mencatat pertumbuhan 5 persen. NBS dalam pernyataannya menyebut ekonomi China telah menunjukkan “awal yang baik” di bawah kepemimpinan kuat Komite Sentral Partai Komunis China dan Presiden Xi Jinping.

Meski demikian, tantangan ekonomi masih membayangi. Data perdagangan terbaru menunjukkan ekspor dan impor China mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,5 persen dan 1,9 persen pada Maret, di bawah ekspektasi. Selain itu, tantangan struktural seperti krisis sektor properti dan populasi yang menyusut masih menjadi hambatan pemulihan ekonomi.

Fitch Ratings bahkan menurunkan prospek kredit China menjadi negatif pada awal April, mengutip meningkatnya risiko terhadap keuangan publik negara tersebut akibat upaya Beijing untuk mengurangi ketergantungan pada sektor properti.

Pemerintah China sebelumnya telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen untuk 2024, yang meskipun lebih tinggi dari negara maju lainnya, tetap menjadi salah satu laju ekspansi paling lambat sejak 1990. Untuk mendorong pertumbuhan, Beijing telah mengumumkan berbagai kebijakan fiskal dan moneter, termasuk pengeluaran sebesar $1,8 triliun untuk proyek konstruksi dan infrastruktur utama.

Dengan pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pada kuartal pertama, perhatian kini tertuju pada bagaimana China akan menjaga momentum ini di tengah tantangan ekonomi yang masih membayangi. (YA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *