Jakarta – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, secara terbuka menyebut dirinya sebagai seorang Zionis saat berpidato di Forum Nasional Memerangi Antisemitisme pada Kamis (6/3) waktu setempat di Ottawa.
Dalam pidatonya, Trudeau menyoroti kekhawatiran atas meningkatnya gerakan antisemit dan mendorong warganya untuk tidak takut menyatakan dukungan terhadap Zionisme.
“Di Kanada, tidak boleh ada yang takut mengaku diri sebagai seorang Zionis. Saya adalah seorang Zionis,” ujar Trudeau, seperti dikutip dari Jerusalem Post.
Ia juga menegaskan bahwa istilah Zionis sering digunakan secara negatif, padahal menurutnya, Zionisme berarti mendukung hak orang Yahudi untuk menentukan masa depan mereka sendiri.
Dukungan Trudeau mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Israel di Kanada. Namun, pernyataannya juga menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Pelapor Khusus Hak Asasi Manusia PBB, Francesca Albanese.
Albanese menilai bahwa mengidentifikasi diri sebagai Zionis berarti mendukung tindakan yang menghalangi hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
“Antisemitisme, seperti semua bentuk rasisme, menjijikkan dan harus diperangi sebagai kewajiban hukum dan moral. Namun, menentangnya tidak berarti mengabaikan hak orang lain,” tulis Albanese.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada ideologi yang dapat membenarkan perampasan hak suatu bangsa atau menolak hak mereka untuk menentukan masa depan sendiri.
“Kanada memiliki kewajiban hukum untuk mendukung, bukan menghalangi, penentuan nasib sendiri Palestina. Kegagalan untuk melakukannya dapat menimbulkan konsekuensi hukum menurut hukum internasional,” tambahnya. (*)