Arab Saudi – Ramadan adalah bulan yang lebih dari sekadar ibadah, ini adalah waktu untuk transformasi, refleksi, dan kebersamaan. Di Arab Saudi, Ramadan tidak hanya merubah rutinitas sehari-hari, tetapi juga menghadirkan momen yang penuh kehangatan, keramahan, dan energi yang meriah. Dari pagi yang tenang hingga malam yang sibuk, setiap sudut kerajaan ini dipenuhi dengan semangat Ramadan, menciptakan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Begitu besar dampaknya, hingga atmosfernya terasa oleh setiap orang, baik penduduk lokal maupun pengunjung, yang merasakan kedalaman budaya kerajaan ini.
Detak Spiritual Ramadan
Ramadan di Arab Saudi adalah momen yang sangat berarti bagi umat Muslim, di mana ritme kehidupan sehari-hari berubah menjadi lebih lambat. Pekerjaan dikurangi, jam bisnis beradaptasi dengan kegiatan malam, dan jalan-jalan di kota-kota besar dipenuhi dengan keluarga yang berkumpul untuk berbuka puasa atau menghadiri shalat malam. Ketika matahari terbenam, jalanan dipenuhi oleh mereka yang kembali ke rumah untuk berbuka, sementara masjid-masjid bergema dengan doa-doa istimewa yang hanya terdengar selama Ramadan.
Kedamaian dan kebaikan meresap ke seluruh suasana, baik bagi mereka yang berpuasa maupun yang tidak, dengan semangat saling berbagi dan memberi yang menjadi inti dari bulan penuh berkah ini.
Iftar dan Suhoor
Ramadan bukan hanya tentang spiritualitas, tetapi juga tentang kuliner. Setiap hari, berbuka puasa (iftar) menjadi momen yang dinanti-nanti, di mana keluarga dan teman berkumpul untuk menikmati hidangan khas seperti samosa, jareesh, dan kabsa, serta minuman khas seperti laban dan kurma. Di Arab Saudi, ada berbagai cara untuk menikmati iftar:
- Pertemuan Keluarga: Menyajikan hidangan melimpah untuk keluarga dan tetangga.
- Iftar Komunal: Tenda besar disiapkan di berbagai kota untuk berbagi hidangan dengan siapa saja yang ingin bergabung.
- Restoran dan Hotel: Menawarkan bufet iftar yang mewah dengan berbagai pilihan masakan tradisional dan internasional.
- Kafe Larut Malam: Bagi yang ingin menikmati suhoor ringan, kafe-kafe dan toko roti tetap buka hingga larut malam.
Beberapa tempat terbaik untuk menikmati iftar di Saudi Arabia termasuk restoran di tepi laut Jeddah, restoran bergaya heritage di Riyadh, dan tempat-tempat indah di AlUla.
Energi Pasar dan Souq yang Meriah
Begitu iftar berakhir, suasana kota semakin hidup. Pasar-pasar tradisional, souq, dan pasar pop-up Ramadan tetap buka hingga tengah malam, menjadi tempat di mana keluarga berbelanja untuk persiapan Eid, bersosialisasi, atau sekadar menikmati udara malam setelah berbuka puasa. Souq Al Zal di Riyadh, misalnya, adalah pasar bersejarah yang luasnya mencapai 38.000 meter persegi, terkenal dengan barang-barang tradisional seperti karpet dan oud. Sementara itu, Souq Al Alawi di Jeddah merupakan salah satu pasar tertua di Arab Saudi yang menyediakan berbagai perlengkapan ibadah dan dekorasi bertema Ramadan.
Ada banyak tempat di Arab Saudi yang menawarkan pengalaman Ramadan yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya adalah:
- Mekah & Madinah: Sebagai pusat spiritual utama, jutaan Muslim berkumpul untuk berdoa dan merayakan Ramadan.
- Riyadh: Ibu kota Arab Saudi menjadi pusat kegiatan budaya dengan tenda-tenda Ramadan, tempat makan terbuka, dan pasar malam yang meriah.
- Jeddah: Kota di tepi Laut Merah ini menawarkan pengalaman berbuka puasa yang unik, mulai dari makan malam di tepi pantai hingga hidangan laut yang lezat.
- AlUla: Dengan latar belakang situs bersejarah, AlUla menyediakan tempat berbuka puasa yang mempesona di bawah bintang-bintang.
Gaya Tradisional yang Memukau
Selama Ramadan, Saudis menyukai busana tradisional yang nyaman namun tetap elegan. Wanita sering mengenakan jalabiya, gaun longgar yang dibuat untuk kenyamanan dan keanggunan. Setiap jalabiya memiliki ciri khasnya sendiri, mulai dari pola warna-warni hingga desain minimalis dari berbagai merek fashion Saudi yang berinovasi dengan bahan-bahan baru.
Perayaan Besar yang Menutup Ramadan
Setelah sebulan penuh berpuasa, perayaan Eid al-Fitr adalah puncak kegembiraan Ramadan. Pagi-pagi sekali, umat Muslim di seluruh Arab Saudi melaksanakan shalat Eid, diikuti dengan sarapan istimewa yang menyajikan hidangan seperti mofatah dan ma’amoul. Keluarga saling mengunjungi, bertukar hadiah, dan mendistribusikan amal, sementara berbagai acara hiburan publik dan kembang api menyemarakkan suasana.
Ramadan di Arab Saudi adalah waktu yang penuh makna, baik bagi penduduk lokal maupun pengunjung yang ingin merasakan kedalaman budaya, keramahan, dan semangat kebersamaan yang tak ternilai harganya. Sebuah pengalaman spiritual, budaya, dan sosial yang benar-benar menghidupkan esensi dari “Kingdom of Culture.” (YA)