Sydned – Seorang penyiar radio ternama Australia, Marty Sheargold, akhirnya meminta maaf setelah ucapannya tentang tim nasional sepak bola wanita Australia, Matildas, memicu kecaman luas. Pernyataannya yang dianggap misoginis dinilai meremehkan prestasi luar biasa tim yang sukses menembus semifinal Piala Dunia Wanita 2023.
Dalam siarannya di Triple M, Sheargold membandingkan Matildas dengan “siswi kelas 10” yang sibuk dengan konflik pertemanan serta menyebut pertandingan mereka membosankan. Ia juga meremehkan turnamen SheBelieves Cup dan menyiratkan bahwa sepak bola lebih menarik jika dimainkan oleh pria.
Football Australia langsung mengecam komentar tersebut, menilai pernyataan Sheargold tidak dapat diterima dan bertentangan dengan semangat penghormatan terhadap atlet wanita. Menteri Olahraga Australia, Anika Wells, turut mengkritiknya dengan menyebut komentar itu “kasar, membosankan, dan keliru,” mengingat pertandingan semifinal Matildas menjadi siaran televisi paling banyak ditonton dalam sejarah Australia.
Mendapat tekanan publik, Sheargold akhirnya menyampaikan permintaan maaf pada Rabu (26/2). “Komedi terkadang bisa meleset dari sasaran, dan saya memahami mengapa komentar saya tentang Matildas dianggap ofensif. Saya dengan tulus meminta maaf,” ujarnya.
Atlet Olimpiade Australia, Ambrosia Malone, juga menyuarakan kekecewaannya. Ia menyoroti dampak negatif komentar tersebut terhadap gadis-gadis muda yang bercita-cita menjadi atlet. Sementara itu, Southern Cross Austereo, perusahaan induk Triple M, menegaskan bahwa pernyataan Sheargold tidak mencerminkan nilai-nilai mereka dan meminta maaf atas dampak yang ditimbulkan.
Sheargold dijadwalkan memberikan pernyataan lebih lanjut dalam siaran berikutnya. Insiden ini menjadi pengingat bahwa media memiliki peran penting dalam membangun narasi yang menghormati semua atlet, baik pria maupun wanit. (YA)