Sleman – Polisi berhasil mengungkap jaringan penyelundupan senjata api yang diduga akan disuplai ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Dalam operasi gabungan ini, tujuh tersangka berhasil diamankan, termasuk seorang petugas keamanan sekolah di Kabupaten Sleman.
Dari hasil penggerebekan di Dusun Gunung Blimbingan, Kelurahan Sendangmulyo, Minggir, Kabupaten Sleman, polisi menyita empat pucuk senjata api dan 262 butir amunisi. Senjata-senjata tersebut masih aktif dan diduga kuat akan dikirim ke Papua.
Penangkapan tersangka di Sleman dilakukan oleh Tim Jatanras Polda DIY, yang memberikan dukungan kepada Polda Papua dalam menangkap seorang buronan (DPO) terkait kasus penyelundupan senjata.
Dalam operasi tersebut, polisi menangkap Adi Pamungkas (26), seorang petugas keamanan di sebuah SMA di Kabupaten Sleman. Ia diduga terlibat dalam penyimpanan dan distribusi senjata yang akan dikirim ke Papua.
Kasus ini merupakan hasil kerja sama Satgas Operasi Damai Cartenz dengan empat kepolisian daerah, yakni:
Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda DIY, Polda Jawa Timur
Dalam pengembangan kasus ini, polisi menangkap tujuh tersangka yang memiliki peran berbeda dalam jaringan penyelundupan senjata.
Daftar Tersangka
- Yuni Enumbi – Ditangkap di Keerom, Papua, pada 6 Maret 2025
- Eko Sugiyono – Eks anggota TNI AD
- Teguh Wiyono – Perakit senjata
- M. Harianto – Penghubung
- M. Kamaludin – Pengirim senjata
- Pujiono – Pengangkut senjata
- Adi Pamungkas (AP) – Penyimpan senjata (ditangkap di Sleman)
Dari empat tersangka yang ditangkap di Bojonegoro oleh Polda Jawa Timur, polisi menemukan bukti bahwa mereka memiliki peran mulai dari pembuatan, perakitan, hingga pengiriman senjata ke Papua melalui jalur laut.
Kasus ini mulai terungkap setelah Polda Papua menerima informasi tentang adanya penyelundupan senjata yang diduga akan digunakan oleh KKB.
Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh Satgas Operasi Damai Cartenz dengan melakukan pemantauan intensif sejak awal Maret 2025.
Pada 6 Maret 2025, polisi menangkap Yuni Enumbi di Keerom, Papua. Dari penangkapan ini, polisi berhasil mengungkap keterlibatan jaringan lain, termasuk operasi mereka di berbagai wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil penyelidikan, jaringan ini memiliki skema penyelundupan yang cukup rapi:
Pembuatan dan perakitan senjata dilakukan di Jawa Timur.
Senjata disalurkan ke berbagai titik sebelum dikirim ke Papua.
Jalur pengiriman menggunakan moda transportasi laut untuk menghindari deteksi aparat keamanan.
Beberapa pihak terlibat dalam distribusi dan penyimpanan senjata sebelum dikirim ke tujuan akhir. (An)