Jakarta – Salah satu tokoh dunia bisnis, The Ning King, pendiri Alam Sutera dan tokoh di balik pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, meninggal dunia di Singapura pada usia 94 tahun, Minggu (02/11/25).
Informasi meninggalnya The Ning King diunggah akun instagram resmi Alam Sutera Realty.
“Turut berduka cita atas berpulangnya Bapak The Nin King. Segenap Keluarga Besar Alam Sutera Group menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.”
Lahir di Bandung pada 20 April 1931, The Ning King dikenal sebagai sosok visioner yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol.
Ia meninggalkan istri tercinta, Lie Ang Sioe Nio, serta warisan bisnis besar di bawah payung Argo Manunggal Group.
Perjalanan bisnis The Ning King dimulai di dunia tekstil, saat ia mendirikan pabrik pertamanya di Salatiga, Jawa Tengah, pada tahun 1961, dan menguasai rantai pasok industri tekstil nasional pada era 1960-an, dari produksi benang hingga kain.
Krisis finansial Asia tahun 1998 menjadi titik balik, dan ia mulai mengarahkan perusahaannya ke sektor properti terintegrasi di Tangerang.
Tidak hanya di sektor properti, The Ning King juga melahirkan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Kawasan seluas 60 hektar ini menjadi ikon pariwisata nasional dan simbol warisan budaya Indonesia. (Ep)





