Trump Ngaku Jadi Penengah! Damai Kamboja–Thailand Lewat HP ?

Lewat Media Sosial, Trump Umumkan Langkah Diplomatik Sendirian, Belum Ada Konfirmasi Resmi dari Pemerintah AS Maupun Asia Tenggara

Washington, AS – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mencuri perhatian global setelah mengklaim bahwa dirinya sedang melakukan upaya pribadi untuk meredakan konflik bersenjata yang tengah berlangsung di perbatasan Kamboja dan Thailand.

Klaim tersebut disampaikan melalui akun media sosial pribadinya, Truth Social, tanpa disertai bukti atau konfirmasi resmi dari pihak manapun.

Trump mengungkapkan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Kamboja dan baru saja selesai melakukan pembicaraan dengan Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand.

Dalam unggahannya, ia menyatakan bahwa kedua negara menyambut baik ajakan gencatan senjata.

“Thailand, seperti Kamboja, ingin memiliki gencatan senjata segera, dan PERDAMAIAN,” tulis Trumpdi  akun media sosial pribadinya, Truth Social.

“Setelah berbicara dengan kedua pihak, tampaknya Gencatan Senjata, Perdamaian, dan Kemakmuran adalah hal yang alami. Kita akan lihat!”

Trump juga mengaitkan situasi ini dengan negosiasi perdagangan antara AS dan kedua negara tersebut. Ia menyatakan bahwa kesepakatan dagang tidak akan dilanjutkan jika kedua negara masih terlibat dalam konflik.

“Kebetulan, kami sedang melakukan pembicaraan dagang dengan kedua negara. Tapi saya tidak ingin menyepakati apa pun jika mereka sedang berperang – dan saya sudah memberitahu mereka hal itu!”

Tanpa Konfirmasi Resmi Pemerintah

Meskipun pernyataan Trump terkesan tegas dan diplomatis, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Kementerian Luar Negeri AS, Pemerintah Kamboja, maupun Thailand terkait komunikasi yang disebutkan. Gedung Putih juga belum memberikan pernyataan resmi.

Laporan dari Reuters menyebut bahwa Trump memang menyatakan niat untuk menghubungi para pemimpin Kamboja dan Thailand, namun tidak menyebutkan secara spesifik apakah pembicaraan itu benar-benar telah terjadi atau membuahkan hasil nyata.

Konflik di perbatasan Kamboja–Thailand telah memasuki hari ketiga, dengan laporan media lokal menyebutkan adanya korban jiwa dan warga sipil yang mengungsi akibat bentrokan.

Belum ada upaya mediasi resmi dari ASEAN maupun PBB hingga saat ini.

Manuver Diplomatik atau Pencitraan Politik?

Beberapa pengamat politik internasional menilai bahwa tindakan Trump kali ini berpotensi lebih sebagai manuver politik menjelang tahun pemilu, dibandingkan dengan langkah diplomatik resmi.

“Trump sering menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya tokoh yang mampu menyelesaikan konflik. Tapi diplomasi tanpa koordinasi institusi bisa menimbulkan kebingungan, apalagi dalam situasi konflik aktif,” ujar Fiona Kim, Peneliti di Brookings Institution kepada eacnews asia.

Langkah Trump yang tiba-tiba muncul sebagai “penengah” juga mengingatkan pada pernyataan-pernyataan sepihaknya di masa lalu, seperti saat mengklaim peran penting dalam isu Korea Utara atau Timur Tengah — yang belakangan terbukti minim dampak diplomatik. (YA)

Baca juga : 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *