Zelensky dan Trump Siap Tandatangani Perjanjian Mineral , Ukraina Masih Tunggu Jaminan Keamanan

 

KYIV –  Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Washington pada Jumat (28/2) besok, untuk menandatangani perjanjian pengembangan bersama sumber daya mineral Ukraina. Meskipun kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan akses bagi AS ke cadangan mineral penting Ukraina, seperti litium, grafit, titanium, dan logam tanah jarang, perjanjian tersebut tidak mencakup jaminan keamanan militer yang telah lama diminta oleh Kyiv.

Zelensky menyatakan bahwa perjanjian ini masih bersifat awal dan berharap dapat mencapai kesepakatan lebih lanjut yang mencakup jaminan keamanan dari AS untuk mencegah agresi Rusia di masa depan. Namun, Trump menegaskan bahwa tanggung jawab keamanan Ukraina seharusnya menjadi beban Eropa dan menyatakan bahwa kehadiran pekerja Amerika di Ukraina akan memberikan “keamanan otomatis” bagi negara tersebut.

Perjanjian ini mencakup pembentukan dana investasi untuk rekonstruksi Ukraina, di mana kedua negara akan mengelola dana tersebut secara bersama-sama. Ukraina akan menyumbangkan 50% dari pendapatan masa depan yang berasal dari sumber daya mineral, minyak, dan gas milik negara ke dalam dana tersebut.

Meskipun demikian, beberapa detail penting dari perjanjian ini belum dipublikasikan, dan terdapat perbedaan dalam cara kedua belah pihak menggambarkan kesepakatan tersebut. Trump memuji perjanjian ini sebagai kesempatan bagi AS untuk “mengembalikan uang” yang telah dihabiskan untuk bantuan ke Ukraina, sementara Zelensky menyebutnya sebagai “kerangka kerja” yang diharapkan dapat mengarah pada kesepakatan lebih lanjut.

Ukraina memiliki cadangan mineral yang signifikan, termasuk sekitar 5% dari total sumber daya mineral dunia. Namun, beberapa deposit mineral berada di wilayah yang saat ini diduduki oleh Rusia, yang menambah kompleksitas dalam eksploitasi sumber daya tersebut.

Pertemuan ini juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, yang dijadwalkan bertemu secara terpisah dengan Trump dan Zelensky untuk membahas situasi perang di Ukraina.

Meskipun perjanjian ini menawarkan potensi keuntungan ekonomi bagi kedua negara, keberhasilannya akan sangat bergantung pada penyelesaian isu-isu keamanan dan detail operasional lainnya yang masih dalam pembahasan.

Kesepakatan yang  terjadi di tengah dinamika geopolitik yang kompleks ini , Trump kerap  mengklaim bahwa kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina “tidak jauh lagi,” tetapi Zelensky menegaskan bahwa tanpa jaminan keamanan dari AS, tidak akan ada gencatan senjata yang efektif.

Di sisi lain, Rusia terus mengawasi perkembangan ini. Presiden Vladimir Putin bahkan menyatakan kesiapan Rusia untuk menawarkan sumber daya mineralnya kepada AS, termasuk dari wilayah-wilayah Ukraina yang telah diduduki. Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, mengungkapkan bahwa sumber daya senilai $350 miliar saat ini berada di bawah kendali Rusia.

Keberhasilan kesepakatan ini sangat bergantung pada hasil pertemuan Zelensky dan Trump. Selain faktor geopolitik, Ukraina juga menghadapi tantangan internal, termasuk masalah ranjau darat yang mengkontaminasi sekitar 25% wilayahnya.

Pertanyaan besarnya kini adalah apakah kesepakatan ini benar-benar menguntungkan Ukraina atau justru lebih menguntungkan AS? Dan apakah Zelensky mampu mengamankan kepentingan negaranya dalam negosiasi ini? (YA)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *