Jenewa – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong stabilitas global dan perlucutan senjata demi terciptanya perdamaian dunia. Dalam pertemuan High-Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss, pada 24 Februari 2025, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan terus berperan aktif dalam upaya global mewujudkan keamanan dan stabilitas internasional.
“Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, akan terus melakukan upaya-upaya bagi terciptanya perdamaian dan keamanan global, termasuk dengan memajukan upaya-upaya perlucutan senjata,” ujar Menlu RI dalam pidatonya.
Mengawali pernyataannya, Menlu RI menyampaikan kekhawatiran atas kondisi global yang semakin rentan akibat meningkatnya persaingan strategis antar-negara, kemunduran komitmen perlucutan senjata, serta ekspansi program senjata nuklir
Dalam forum yang dihadiri oleh 65 negara anggota, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Menlu RI mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah konkret dalam mengembalikan stabilitas global. Indonesia menekankan pentingnya memajukan perundingan perlucutan senjata nuklir, membentuk instrumen hukum untuk jaminan keamanan, memperkuat kawasan bebas senjata nuklir, serta menegaskan kembali norma anti-uji coba nuklir.
Sebagai satu-satunya forum multilateral yang dimandatkan Sidang Majelis Umum PBB untuk merundingkan perjanjian terkait perlucutan senjata, Conference on Disarmament (CD) telah menghasilkan berbagai perjanjian penting, termasuk Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT).
Kehadiran Indonesia dalam forum ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam diplomasi perdamaian serta menegaskan peran aktifnya dalam upaya global mewujudkan dunia yang lebih aman dan bebas dari ancaman senjata pemusnah massal. (YA)