Lille, Prancis – Matchday 15 Ligue 1 menyajikan kejutan besar dan drama penentuan empat besar.
Di Lille, gol cepat Ethan Mbappe sudah cukup untuk menundukkan Olympique de Marseille 1-0, sekaligus mengamankan tempat Lille di posisi empat besar.
Sementara itu, di Stade-Francis Le Ble, Stade Brestois (Brest) melanjutkan laju kemenangan impresif mereka, mengejutkan AS Monaco 1-0 meski harus bermain dengan sepuluh pemain selama satu jam.
Kemenangan itu berkat gol pembuka dari Kamory Doumbia. Dua hasil ini memberikan keuntungan besar bagi pemuncak klasemen, Lens, dan juga PSG.
Etalase Keluarga Mbappe
Pertandingan di markas Lille langsung dimulai dengan intensitas tinggi, terutama dari sisi tuan rumah. Marseille, yang sedang mengejar puncak, justru terkejut oleh penampilan apik dari nama yang familiar, Ethan Mbappe.
- Gol Awal: Ethan Mbappe, jebolan akademi PSG, dengan cerdik memanfaatkan bola lambung. Sentuhan pertamanya mengecoh kiper Marseille, Geronimo Rulli, sebelum ia dengan tenang menceploskan bola di menit ke-9.
- Rekor Abadi: Gol ini menambah rekor luar biasa keluarga Mbappe melawan OM. Secara gabungan (bersama Kylian), kedua bersaudara itu tidak pernah kalah dalam 18 pertemuan melawan Marseille (16 menang, 2 seri).
Meskipun Lille kehilangan penyerang Hamza Igamane karena cedera di pertengahan babak pertama, pertahanan mereka yang dikomandoi kiper Berke Ozer tetap solid.
Satu-satunya ancaman nyata datang dari upaya sliding Mason Greenwood, yang berhasil ditepis Ozer.
Kekalahan ini membuat ambisi Marseille untuk naik ke puncak klasemen tersendat. Usai laga, Manajer OM, Roberto De Zerbi, tidak mencari alasan atas kekalahan mereka.
“Kami bermain buruk. Kekalahan itu memang pantas, itu saja,” ucap De Zerbi dengan singkat, mengakui performa timnya yang jauh di bawah standar, dikutip dari Situs Resmi Ligue 1.
Kemenangan ini membawa Lille mengukuhkan diri di empat besar, memastikan kualifikasi mereka ke kompetisi Eropa teratas musim depan, terlepas dari hasil tim lain.
Brest Tak Terhentikan
Brest, Prancis – Di pertandingan lain, AS Monaco, yang baru saja meraih kemenangan penting melawan PSG, harus berjuang di tengah angin kencang melawan Brest yang sedang dalam performa terbaik.
- Gol Pembuka: Pertandingan berjalan seimbang hingga Kamory Doumbia muncul. Setelah tembakan awal ditepis kiper Lucas Hradecky, Doumbia menjadi yang tercepat menyambut bola muntah dan membawa Les Pirates unggul di menit ke-28.
- Statistik Emas: Gol ini adalah yang keempat bagi Doumbia di Ligue 1 musim ini, dan dicapai hanya dalam 11 penampilan yang merupakan rekor tercepatnya.
Drama terjadi di babak kedua ketika striker Brest, Ludovic Ajorque, diusir keluar lapangan pada menit ke-60 karena tekel buruk terhadap Lamine Camara. Brest dipaksa bermain dengan sepuluh pemain selama setengah jam terakhir.
Monaco, yang unggul jumlah pemain, mencoba memanfaatkan situasi ini. Pelatih Sebastien Pocognoli segera memasukkan bala bantuan, seperti Paul Pogba dan Paris Brunner.
Namun, pertahanan Brest yang dipimpin kiper Gregoire Coudert (yang melakukan tiga penyelamatan krusial) menolak menyerah.
Upaya serangan Monaco sia-sia, dan bahkan Brest nyaris mencetak gol kedua melalui serangan balik Mama Balde di stoppage time.
Kemenangan ini mengangkat Brest ke paruh atas tabel klasemen, membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim yang khawatir akan degradasi.
Dua hasil kontras ini merangkum ketatnya persaingan di Ligue 1. Di satu sisi, Lille menunjukkan kematangan dalam mempertahankan keunggulan berkat kontribusi sensasional Mbappe.
Di sisi lain, Brest membuktikan semangat juang dan ketangguhan mental, meraih poin penuh walau bermain dengan sepuluh pemain melawan tim kuat sekelas Monaco.
Kegagalan Marseille dan Monaco untuk meraih poin maksimal membuat Lens dan PSG tersenyum lebar. Jelas, perburuan gelar dan perebutan tempat Eropa akan semakin sengit.
Baca juga :
