Jakarta – Para lulusan baru kini punya harapan baru. Pemerintah secara resmi meluncurkan program magang nasional, yang dirancang khusus untuk menjembatani lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja profesional.
Program ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memberikan pengalaman kerja langsung kepada mereka yang belum mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun terakhir.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menegaskan bahwa program ini berbeda dari skema magang mahasiswa yang selama ini dikenal.
Program ini menargetkan lulusan, bukan mahasiswa aktif. Tujuannya jelas, untuk memperkenalkan dunia kerja secara nyata dan meningkatkan kompetensi mereka sejak awal karier.
“Kita mentargetkan lulusan dalam satu tahun terakhir untuk diberikan kesempatan mengenal dunia kerja secara langsung,” ujar Yassierli kepada awak media usai rapat koordinasi bersama sejumlah menteri kabinet di Gedung Danatara, Rabu (01/10/25)
Selain itu, program ini memastikan setiap peserta akan didampingi oleh mentor dari perusahaan selama maksimal enam bulan.
Yassierli menekankan kehadiran mentor sangat penting, agar magang bukan sekadar urusan administratif, melainkan proses pembelajaran yang berdampak nyata.
Pendaftaran Cepat & Mudah
Pemerintah juga mempermudah proses pendaftaran dengan meluncurkan platform digital bernama ‘Ayo Magang’. Platform ini dapat diakses melalui situs Siap Kerja.
- Pendaftaran Tanpa Ribet: Peserta hanya perlu membuat akun. Data pribadi mereka akan otomatis terintegrasi dengan sistem lulusan di Kementerian Pendidikan, sehingga tidak perlu lagi mengunggah dokumen seperti ijazah. Proses ini menjadi lebih ringkas dan efisien.
- Proses Magang Dibuka: Perusahaan yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan terdaftar di sistem WLKP telah mulai mengajukan posisi magang sejak 1 hingga 7 Oktober 2025. Setelah itu, pada 7 hingga 13 Oktober 2025, barulah para calon peserta bisa mendaftar dan memilih posisi yang sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikan mereka.
Upah Setara UMR, Target 20 Ribu Peserta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa program ini akan dimulai dengan target awal 20 ribu peserta yang akan ditempatkan di seluruh provinsi.
Poin paling menariknya adalah, peserta magang akan menerima upah setara upah minimum kota atau kabupaten tempat perusahaan berada.
Soal anggaran, Airlangga menyatakan pemerintah sedang memfinalisasinya, termasuk penyesuaian untuk mencakup peserta dari kelompok masyarakat menengah ke bawah.
“Program ini sedang kita matangkan. Dalam waktu dekat, akan diumumkan detail anggarannya, termasuk jumlah peserta dan durasi pelaksanaan yang lebih rinci,” ujar Airlangga.
Peluncuran program ini diharapkan dapat mengatasi tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
Dengan dukungan industri, program ini bukan hanya memberikan pekerjaan sementara, tetapi juga membuka jalan menuju karier jangka panjang bagi generasi muda. (NR)
