Serang – Ada secercah harapan baru bagi para pejuang ekonomi di sektor informal, seperti pedagang kecil, untuk memiliki hunian layak.
Kabar baik ini datang langsung dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang memastikan kepemilikan rumah impian kini bukan lagi angan-angan.
Dalam kunjungan ke Perumahan Puri Harmoni Indah di Kota Serang, Banten, Menteri Maruarar bertemu langsung dengan penghuni yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang warteg, bubur ayam, dan bakso.
Momen haru menyelimuti pertemuan itu, di mana ia melihat langsung bagaimana program rumah subsidi melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mengubah hidup mereka.
“Saya terharu melihat program rumah subsidi ini benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujar Maruarar dalam keterangan tertulisnya. “Pedagang warteg, bubur ayam, hingga bakso kini bisa memiliki rumah layak dengan KPR FLPP.”
Menteri Maruarar tidak hanya sekadar meninjau, namun juga mendengarkan kisah perjuangan warga. Seperti Samin, pedagang bakso, Yunus, penjual bubur ayam, dan Widyawati, pemilik warteg. Mereka semua mengaku sangat terbantu dengan uang muka yang ringan dan cicilan yang terjangkau.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Menteri Maruarar memberikan kejutan manis, bantuan modal usaha sebesar Rp 4 juta kepada masing-masing pedagang tersebut. Sebuah langkah yang disambut dengan senyum bahagia dan rasa syukur.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memang tak main-main dalam memperkuat sektor perumahan.
Selain menggenjot program KPR FLPP, kebijakan lainnya seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan alokasi fantastis Rp130 triliun turut digulirkan.
Pemerintah juga menggratiskan biaya-biaya penting seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk rumah subsidi, sebuah angin segar yang meringankan beban masyarakat. (YA)
Baca juga :
