Pemilu Jerman 2025 : Kemenangan Konservatif, Kebangkitan AfD, dan Perubahan Politik Besar

Berlin – Pemilu Jerman 2025 menandai perubahan besar dalam lanskap politik negara itu. Partai konservatif yang dipimpin Friedrich Merz meraih kemenangan, namun hasil pemilu ini juga mengungkap fenomena menarik, termasuk kebangkitan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), kemunduran SPD, dan meningkatnya partisipasi pemilih.

AfD mengalami lonjakan suara signifikan, mencapai 20,8% dan menjadi kekuatan politik terbesar kedua di parlemen. Awalnya berbasis di Jerman Timur, kini AfD mulai merambah ke wilayah barat. Namun, partai ini tetap terisolasi dari pemerintahan karena kebijakan “Brandmauer” yang membatasi kerja sama dengan kelompok ekstremis.

Sedangkan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz mencatat hasil terburuknya dalam beberapa dekade, hanya meraih 16,4% suara. Pemerintahan tiga partai yang dipimpinnya pun runtuh sebelum pemilu, dan kini para pemimpinnya memilih mundur dari politik.

Pemilu kali ini mencatat angka partisipasi tertinggi sejak 1987, mencapai 82,5%. Minat besar masyarakat dipicu oleh kondisi politik yang tidak stabil serta perdebatan panas menjelang pemilu.Kampanye digital memainkan peran besar. Politisi seperti Heidi Reichinnek dari Die Linke dan Alice Weidel dari AfD berhasil menarik perhatian luas di TikTok. AfD bahkan mendominasi pemilih muda dengan 21% suara dari kelompok usia 18-24 tahun.

Peta Politik Jerman pun  Berubah.Hasil pemilu menunjukkan pola yang mengingatkan pada masa Perang Dingin, dengan Jerman Timur didominasi warna biru AfD dan Jerman Barat dikuasai hitam konservatif. Namun, loyalitas terhadap partai-partai tradisional mulai memudar, menandai era politik baru di Jerman.

Pemilu Jerman 2025 bukan hanya soal kemenangan konservatif, tetapi juga tentang pergeseran politik besar yang bisa berdampak pada masa depan Eropa

Seementara itu Kanselir Jerman terpilih, Friedrich Merz, tidak menunggu hasil akhir pemilu untuk mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri negaranya. Dalam pernyataannya pasca pemilu pada Senin (24/2), Merz menegaskan bahwa Eropa harus segera memperkuat pertahanannya sendiri, mengisyaratkan perubahan sikap Jerman terhadap NATO dan Amerika Serikat.

Dengan hasil pemilu yang menandai era baru bagi Jerman, tantangan terbesar bagi Friedrich Merz bukan hanya memperkuat posisi negaranya di panggung global, tetapi juga memastikan bahwa Eropa siap untuk mengambil alih perannya sendiri dalam menjaga keamanan benua ini.

Namun, pertanyaannya tetap,Apakah Jerman dan Eropa benar-benar siap untuk berjalan tanpa Amerika Serikat? (YA)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *