Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sinyal kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti jejak sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai Presiden RI di masa depan. Hal itu disampaikan Prabowo saat menutup Kongres Partai Demokrat yang berlangsung pada Selasa (25/2).
“Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya enggak tahu,” ujar Prabowo di hadapan para kader Demokrat yang langsung memberikan tepuk tangan meriah.
Selain memberi sinyal politik untuk AHY, Prabowo juga menyinggung dinamika koalisi pendukung pemerintah. Ia awalnya mengapresiasi dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang kini telah berkembang menjadi “Koalisi Indonesia Maju Plus.”
“Sekarang ada Koalisi Indonesia Maju Plus. Saya tidak tahu kalau ada lagi Koalisi Indonesia Maju Plus Plus,” ucap Prabowo dengan nada bercanda, disambut tawa hadirin.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengingatkan pentingnya persatuan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa perbedaan politik tidak seharusnya memecah belah, selama semua pihak memiliki tujuan yang sama.
“Kalau hati kita sama, untuk apa kita ribut? Untuk apa kita gontok-gontokkan?” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menegaskan bahwa dalam pemerintahan ataupun di luar pemerintahan, semua elemen politik memiliki peran penting sebagai pengawas dan pemberi kritik demi kebaikan bangsa.
“Kita butuh pengawasan, kita butuh koreksi, kita butuh debat, tapi tujuannya sama, merah putih di hati kita,” tegasnya.
Terkait Pilpres 2024, Prabowo juga menepis anggapan bahwa Presiden ke-6 SBY dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ikut campur dalam memenangkan dirinya.
“Ini jangan ada pikiran cawe-cawe lah, enggak ada. Saya minta dicawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY, minta masukan. Benar, Pak SBY? Bapak tidak pernah titip-titip apa-apa ke saya,” ujar Prabowo, yang kemudian dianggukkan oleh SBY.
Sejumlah tokoh politik dan menteri turut hadir dalam acara ini, di antaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Gelora Anis Matta, Ketua DPP NasDem Saan Mustopa, serta Waketum PKB Jazilul Fawaid.
Dari jajaran kabinet, tampak Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Meutya Hafid, serta Kepala BIN Herindra.
Pidato Prabowo di penutupan Kongres Demokrat ini semakin menguatkan spekulasi mengenai arah politik ke depan, terutama terkait hubungan Partai Demokrat dengan pemerintahan Prabowo dan dinamika koalisi yang terus berkembang.(YA)