Protes Tuntut Trump & Musk Mundur Dari Jabatan!

Protes Anti-Trump Berlangsung di Berbagai Kota di Amerika Serikat & Eropa

Washington DC, Amerika Serikat – Ribuan orang menggelar aksi protes di seluruh AS dan Eropa, untuk menentang kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan penasihatnya, miliarder Elon Musk.

Mereka berkumpul dalam berbagai demonstrasi, yang menuntut agar kebijakan yang mengubah struktur pemerintahan dan memperluas wewenang presiden segera dihentikan.

Lebih dari 1.200 aksi protes “Hands Off” digelar pada hari Sabtu (5/4/2025) , dengan para penyelenggara mengantisipasi mobilisasi terbesar dalam satu hari, yang menentang inisiatif-inisiatif terbaru pemerintahan Trump.

Lokasi aksi termasuk National Mall di Washington DC, serta kota-kota di 50 negara bagian AS. Para penyelenggara memperkirakan lebih dari 250.000 orang berpartisipasi dalam aksi tersebut di seluruh negeri.

Dalam laporan dari Washington DC, Mike Hanna dari Al Jazeera menyebutkan bahwa kerumunan massa menyuarakan ketidak-puasan mereka terhadap kebijakan eksekutif yang luas, serta restrukturisasi yang dipimpin oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Musk.

Reformasi tersebut telah menyebabkan penghapusan lebih dari 200.000 posisi federal, dan pengurangan signifikan dalam tunjangan, terutama di Internal Revenue Service dan Administrasi Jaminan Sosial.

“Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang kami lihat sejak Trump memulai masa jabatan keduanya, dan mungkin ini menandakan meningkatnya frustrasi di kalangan masyarakat Amerika,” kata Hanna, yang juga mencatat bahwa para pengunjuk rasa datang dari berbagai kalangan usia.

“Penyelenggara protes mengatakan bahwa aksi ini tidak akan langsung mengubah keadaan, tetapi ini adalah momen penting untuk menunjukkan bahwa banyak orang Amerika menentang apa yang diperjuangkan Donald Trump,” tambahnya.

Di Chicago, ribuan demonstran berkumpul di pusat kota. Laporan dari lokasi protes oleh John Hendren dari Al Jazeera menyebutkan bahwa protes tersebut didominasi oleh kalangan serikat pekerja.

“Mereka khawatir tentang pekerjaan mereka, mereka mayoritas warga Chicago dan pesan mereka kepada pemerintahan Trump dan Elon Musk adalah “hands off’,” katanya.

Di New York, para demonstran berkumpul di Bryant Park, membawa spanduk bertuliskan “Unplug Elon” dan “Saya hanya bisa menulis ini karena dulu ada Departemen Pendidikan.” Kelley Robinson, Presiden Human Rights Campaign, berpidato di Washington, mengkritik perlakuan pemerintah terhadap komunitas yang terpinggirkan. “Serangan yang kami lihat, bukan hanya masalah politik. Ini adalah masalah pribadi,” katanya, seperti dikutip AFP.

Protes serupa juga digelar di Atlanta, Boston, Miami, dan Charlotte, dengan massa menuntut tindakan terkait imigrasi, kesehatan, dan hak-hak pekerja.

Protes Internasional

Di seluruh dunia, warga Amerika yang tinggal di luar negeri dan pendukung lokal menggelar aksi di kota-kota seperti Berlin, Frankfurt, Paris, dan London.

Di Paris, sekitar 200 demonstran, sebagian besar warga Amerika, berkumpul di Place de la Republique, membawa spanduk bertuliskan “Resist Tyrant”, “Rule of Law”, dan “Feminists for Freedom not Fascism.”

Timothy Kautz, Juru Bicara Democrats Abroad, menekankan pentingnya solidaritas global. “Kita harus menunjukkan solidaritas dengan semua demonstrasi di seribu kota di AS hari ini,” katanya kepada Reuters.

Ezra Levin, salah satu pendiri Indivisible, sebuah kelompok yang mengorganisir protes, mengatakan kepada Reuters, “Ini adalah demonstrasi besar yang mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Musk dan Trump serta para sekutu kongres Republik dan semua pendukung MAGA, bahwa kami tidak ingin tangan mereka menguasai demokrasi kami, komunitas kami, sekolah kami, serta teman dan tetangga kami.”

Pemerintahan Gedung Putih membela tindakan yang diambil pemerintah. Juru Bicara Presiden Trump, Liz Huston, menyatakan, “Posisi Presiden Trump sangat jelas: Dia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima yang memenuhi syarat. Sementara itu, posisi Demokrat memberikan manfaat Jaminan Sosial, Medicaid, dan Medicare kepada imigran ilegal, yang akan membangkrutkan program-program ini dan merugikan warga senior Amerika.”

Kelompok pro-Palestina juga ikut berpartisipasi dalam demonstrasi di Washington, mengkritik dukungan pemerintah AS terhadap tindakan militer Israel yang diperbaharui di Gaza serta pembatasan terhadap protes di kampus-kampus. (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *