Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) secara resmi memperkenalkan Sekolah Garuda pada Rabu (08/10/25).
Program strategis nasional ini hadir sebagai inisiatif terpadu yang bertujuan ganda, yaitu menyeimbangkan akses pendidikan unggul di seluruh negeri, sekaligus mengakselerasi talenta berprestasi yang siap bersaing di kancah global.
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto menegaskan Sekolah Garuda adalah realisasi dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten.
“Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama, yakni penyeimbang akses bagi seluruh anak bangsa agar dapat berprestasi, inkubator pemimpin untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, terutama di bidang sains dan teknologi, serta pendidikan berkualitas yang menyatu dengan pengabdian masyarakat,” ujar Menteri Brian dalam acara “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul,” yang serentak digelar di 16 titik wilayah Indonesia.
Dua Skema Transformasi
Sekolah Garuda dirancang dalam dua skema utama yang bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan nasional, yaitu:
1. Sekolah Garuda Baru (Fokus Pemerataan Akses)
Ini adalah sekolah yang akan dibangun dari nol di wilayah dengan akses pendidikan unggul yang terbatas, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
- Target Pembangunan: 20 Sekolah Garuda Baru hingga tahun 2029.
- Target Operasi Awal: Empat sekolah mulai dibangun pada tahun 2025 dan beroperasi di Tahun Ajaran 2026/2027.
- Model: Sekolah berasrama dengan ekosistem pembelajaran inklusif dan kurikulum berbasis data.
- Lokasi Awal : Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).
2. Sekolah Garuda Transformasi (Fokus Akselerasi Talenta)
Ini adalah program penguatan bagi SMA/MA yang sudah ada dan memiliki potensi unggul. Tujuannya adalah memperkuat ekosistem sekolah agar para siswanya mampu menembus kampus terbaik dunia.
- Target Transformasi: Diharapkan terbentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi hingga 2029.
- Fokus Program: Pembinaan siswa, peningkatan kapasitas guru, dan penguatan manajemen sekolah menuju standar kelas dunia.
Cetak “Garuda Muda” Petarung di Panggung Dunia
Menteri Brian menekankan bahwa Sekolah Garuda bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk Indonesia Emas 2045.
Para lulusan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dan inovator holistik, berdaya saing tinggi, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal.
“Sekolah Garuda ini memang kita siapkan untuk melahirkan para petarung, Garuda-Garuda muda, yang lawannya bukan lagi sesama anak bangsa, tetapi negara lain,” tegas Menteri Brian, memacu semangat kompetisi global.
Ia menambahkan, tujuan utama adalah menciptakan level kompetisi yang setara dengan negara-negara maju.
“Singapura, China, Jepang, Amerika bisa bikin apa, kita juga harus bisa. Itulah yang nanti dilahirkan oleh Sekolah Garuda, petarung-petarung dengan level yang siap bersaing,” tambahnya.
Menteri Brian juga menekankan pentingnya memiliki mimpi besar, sikap pantang menyerah, dan kesiapan menghadapi kegagalan.
12 Sekolah Unggulan Pionir Transformasi
Pengenalan serentak Sekolah Garuda di 16 wilayah Indonesia juga memperkenalkan 12 SMA/MA unggulan yang menjadi pionir dalam skema Transformasi:
- SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh
- SMA Unggul Del, Sumatera Utara
- MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
- SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta
- SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat
- SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah
- SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
- SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur
- SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan
- MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo
- SMAN Siwalima Ambon, Maluku
- SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya
Program Sekolah Garuda menjadi tonggak sejarah baru, menjanjikan bahwa kualitas pendidikan unggul bukan lagi hak eksklusif segelintir daerah, melainkan potensi merata bagi seluruh putra-putri terbaik bangsa.
Dengan perpaduan infrastruktur modern di wilayah 3T dan penguatan sekolah unggul yang telah teruji, Pemerintah Indonesia tengah menanam bibit pemimpin dan inovator.
Para siswa diharapkan mampu membawa panji Merah Putih bersaing setara dengan bangsa mana pun, mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang berkarakter dan berkelas dunia. (YA)
