Barcelona, Spanyol – Sebuah pertunjukan drama sejati tercipta di pentas Liga Champions saat Paris Saint-Germain (PSG) membalikkan keadaan secara heroik.
Gol penentu kemenangan dari pemain pengganti Gonçalo Ramos tepat di menit ke-90, menghancurkan hati publik Montjuic.
Gol itu memastikan PSG meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Barcelona dalam duel sengit di Estadi Olimpic Lluis Companys pada Kamis (02/10/25) dinihari.
Kekalahan menyakitkan ini sekaligus menorehkan sejarah bagi Barcelona, bahwa PSG, sang juara bertahan Eropa, kini menjadi klub pertama yang berhasil memenangkan tiga pertandingan tandang berturut-turut melawan Blaugrana di kompetisi elite Eropa ini.
Kemenangan kedua Les Rouge et Bleu di fase grup ini mengangkat mereka ke posisi yang kuat, membuktikan kedalaman skuad racikan Luis Enrique meski dihantam badai cedera.
Duel Taktik & Gol Pembuka
Pertandingan dibuka dengan tempo tinggi, di mana Barcelona, yang bermain di hadapan 50 ribu lebih penonton, langsung tampil agresif.
Trio lini serang muda Barcelona, dipimpin oleh talenta Lamine Yamal dan winger pinjaman Marcus Rashford, beberapa kali mengancam gawang Lucas Chevalier.
- Dominasi awal tersebut akhirnya berbuah hasil di menit ke-19. Setelah merebut bola dari kesalahan Vitinha di lini tengah, skema cepat melibatkan Pedri dan Rashford.
- Rashford melepaskan umpan silang akurat, yang diselesaikan dengan tenang oleh Ferran Torres untuk membawa tuan rumah unggul 1-0.
Namun, tim tamu menunjukkan mental juara. Meski tampil tanpa beberapa bintang utama, Luis Enrique, yang kembali ke “rumah”, menurunkan formasi yang menarik dengan mengandalkan energi para pemain muda.
Kebangkitan PSG dipimpin oleh performa gemilang duo full-back.
- Nuno Mendes: Winger asal Portugal ini menjadi motor serangan balik. Setelah melakukan solo run yang fantastis, ia mengirimkan assist sempurna yang diselesaikan dengan dingin oleh pemain muda berusia 17 tahun, Senny Mayulu di menit ke-38. Gol penyeimbang 1-1 ini menjadi gol pertamanya di Liga Champions.
- Achraf Hakimi: Kapten tim yang tak kenal lelah, Achraf Hakimi, tidak hanya tangguh dalam menyerang, tetapi juga melakukan penyelamatan heroik di garis gawang, menggagalkan peluang emas Dani Olmo di babak kedua.
Gol Ramos & Barcelona Hancur

Babak kedua menjadi pertarungan adu taktik dan fisik. PSG tampak lebih dominan dan beberapa kali menciptakan peluang beruntun melalui Ibrahim Mbaye, Bradley Barcola, dan Hakimi.
Ketegangan memuncak di menit-menit akhir. Di tengah kebuntuan yang menjurus ke hasil imbang, momen kunci terjadi.
- Tiang Gawang Menyelamatkan Barca (84′): Pemain pengganti Lee Kang-in melakukan gerakan slalom memukau, namun tembakan keras kaki kirinya hanya membentur tiang kanan gawang Wojciech Szczęsny.
- Gol Kemenangan Ramos (90′): Tepat ketika waktu normal hampir habis, Achraf Hakimi kembali menunjukkan kualitasnya. Bergerak cepat di sisi kanan, ia melepaskan umpan silang mematikan yang disambut dengan penyelesaian akurat oleh Goncalo Ramos. Skor 1-2 untuk PSG.
Gol injury time ini menggarisbawahi kegigihan sang juara bertahan. Ramos sendiri, yang kerap diragukan oleh media, kembali membuktikan kualitasnya sebagai supersub di kancah Eropa.
Usai laga, Pelatih PSG, Luis Enrique tidak dapat menyembunyikan kebanggaannya.
“Saya sangat bangga dengan tim, para pemain, dan para pendukung,” ujarnya kepada PSG TV. “Di babak kedua, saya pikir kami sangat sensasional, dengan kepercayaan diri para pemain dan perubahan yang kami buat. Kami adalah tim sejati baik di kandang maupun tandang, dan itu penting bagi kami.”
Kekalahan ini menuai sorotan tajam dari media Spanyol. Salah satu poin kritik datang dari El Pais, yang menyebutkan bahwa “Barcelona sepertinya tidak memiliki kekuatan untuk bersaing secara fisik di babak kedua, setelah Luis Enrique menyesuaikan taktiknya.
Kemenangan ini menjadikan PSG tim pertama yang memenangkan tiga pertandingan tandang berturut-turut melawan FC Barcelona, sebuah rekor yang menunjukkan ketangguhan mental mereka di tanah Catalonia.
PSG datang dengan skuad yang pincang, tertinggal lebih dulu, tetapi menolak untuk menyerah. Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin, melainkan deklarasi kekuatan bahwa meski tanpa bintang-bintang utamanya, Les Parisiens tetap menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di Eropa.
Bagi Barcelona, kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi Hansi Flick, untuk segera mencari solusi atas hilangnya kendali dan kekuatan fisik tim di paruh kedua. (*)
Hasil Lainnya Champions League :
- Royale Union Saint-Gilloise 0-4 Newcastle United FC
- Qarabağ FK 2-0 F.C. Copenhagen
- Bayer 04 Leverkusen 1-1 PSV Eindhoven
- Borussia Dortmund 4-1 Athletic Club
Baca juga :





