Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menonaktifkan Kepala SMA Negeri 1 Cianjur, Agam Supriyanta, sebagai imbas dari kegiatan study tour yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut. Keputusan ini diumumkan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inspektorat Jawa Barat.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, telah disimpulkan dan diputuskan bahwa Kepala SMA Negeri 1 Cianjur dinonaktifkan sementara” ucap Dedi Mulyadi.
Dedi menegaskan bahwa langkah serupa akan diterapkan di sekolah lain jika ditemukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan maupun sistem pendidikan.
“Ini akan terus kami lakukan di semua SMA dan SMK sehingga kami bisa mendapatkan rekomendasi objektif untuk kepentingan dunia pendidikan,” katanya.
Lebih lanjut, Dedi menyatakan bahwa jika ada kepala sekolah yang terbukti melakukan pelanggaran berat, mereka akan dicopot dari jabatannya dan ditugaskan kembali sebagai guru biasa di sekolah lain di Jawa Barat.
Dedi juga menyoroti upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membenahi sistem pendidikan dan mengurangi beban biaya bagi orangtua siswa.
“Kami sudah mengeluarkan anggaran puluhan triliun rupiah. Namun, jika sekolah masih membebankan biaya tinggi kepada siswa, artinya subsidi yang diberikan tidak ada artinya,” tegasnya.
Latar Belakang: Study Tour yang Melanggar Aturan
Sebelumnya, sebanyak 361 siswa SMA Negeri 1 Cianjur mengikuti study tour ke Bali pada 18 Februari 2025, meskipun Gubernur Dedi Mulyadi telah melarang kegiatan tersebut.
Agam Supriyanta sempat menyatakan bahwa study tour itu telah disepakati oleh siswa dan orangtua serta bersifat tidak wajib. Namun, kebijakan ini tetap berujung pada penonaktifannya demi investigasi lebih lanjut. (Hp)