Leeds, Inggris – Pekan Premier League ditutup dengan hasil yang menguras emosi bagi dua raksasa London dan Merseyside.
Liverpool terlibat dalam thriller enam gol di Elland Road, dipaksa bermain imbang 3-3 oleh Leeds United setelah gol penyama kedudukan di menit-menit akhir dari Ao Tanaka.
Sementara itu, Chelsea hanya mampu membawa pulang satu poin dari markas Bournemouth setelah bermain imbang tanpa gol (0-0).
Hasil ini membuat kedua tim besar tersebut gagal mengambil keuntungan penuh dari kekalahan mengejutkan pemuncak klasemen, Arsenal.
Brace Ekitike & Hukuman Injury Time
Pertandingan di Elland Road menampilkan pertarungan sengit dengan enam gol, di mana Liverpool yang diarsiteki Arne Slot sempat dua kali unggul, namun dua kali pula dibalas oleh kegigihan Leeds.
- Liverpool seolah berada di atas angin di awal babak kedua berkat Hugo Ekitike yang memecah kebuntuan di menit 48.
- Penyerang muda itu kembali mencetak gol dua menit berselang, memanfaatkan kesalahan pertahanan Leeds untuk membawa The Reds unggul 2-0 pada menit ke-50.
Namun, kelemahan defensif Liverpool kembali terkuak:
- Kebangkitan Cepat Leeds: Dalam dua menit, Leeds berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui penalti Dominic Calvert-Lewin di menit 73 (setelah Konate divonis VAR), dan tembakan keras Anton Stach di menit 75.
- Szoboszlai Memberi Harapan: Pada menit ke-80, Dominik Szoboszlai kembali membawa Liverpool unggul 3-2 melalui aksi cerdik yang melibatkan dummy Mac Allister.
- Hukuman Injury Time: Harapan Liverpool buyar di menit keenam waktu tambahan. Pemain pengganti Ao Tanaka mencetak gol penyama kedudukan dari situasi tendangan sudut, membuat skor akhir menjadi 3-3.
Pelatih The Reds, Arne Slot mengakui kekecewaannya pasca-laga.
“Rasanya ada begitu banyak hal positif yang bisa diambil dari pertandingan ini, kecuali hasilnya. Bukan yang pertama kali musim ini kami kebobohan gol dan kehilangan poin,” ungkap Slot dikutip dari Situs Resmi Liverpool.
Chelsea Frustrasi Ditahan Bournemouth

Bournemouth, Inggris – Di Vitality Stadium, Chelsea yang bertandang ke markas Bournemouth mengalami laga yang jauh lebih kering.
Meskipun The Blues mendominasi penguasaan bola, mereka kesulitan menembus pertahanan keras tuan rumah.
Enzo Maresca melakukan enam perubahan, termasuk starter pertama Cole Palmer sejak September, tetapi perubahan itu tidak membuahkan hasil.
- Minim Peluang: Chelsea harus menunggu hingga menit ke-49 untuk mencatatkan tembakan tepat sasaran pertama. Upaya-upaya seperti tembakan Alejandro Garnacho yang membentur tiang dan peluang dari Palmer serta Enzo Fernandez gagal menembus mantan kiper mereka, Djordje Petrovic.
- Ancaman Bournemouth: Tuan rumah justru menciptakan peluang lebih jelas di babak pertama, memaksa kiper Robert Sanchez melakukan beberapa penyelamatan krusial.
Meskipun The Blues hanya meraih hasil imbang 0-0 yang mengecewakan, mereka secara tidak langsung diuntungkan oleh kekalahan Arsenal.
Hasil imbang ini memberikan konsekuensi berbeda bagi kedua klub raksasa tersebut, terutama dalam konteks persaingan di papan atas.
Bagi Liverpool, kehilangan dua poin krusial yang seharusnya dapat mereka amankan. Slot harus segera menyelesaikan masalah konsistensi pertahanan, terutama sebelum kelemahan ini dieksploitasi di kompetisi Eropa.
Sementara Chelsea gagal memanfaatkan celah Arsenal. Pelatih Maresca kini harus fokus menemukan kembali ketajaman lini serang, setelah melihat timnya tumpul di depan gawang.
Jika Liverpool harus menelan pil pahit karena kecerobohan di detik-detik akhir, Chelsea harus menerima kenyataan bahwa keunggulan penguasaan bola tidak selalu berarti kemenangan.
Kini, fokus kedua tim harus segera dialihkan. Liverpool dan Chelsea sama-sama akan beraksi di Liga Champions, dimana Liverpool mencari konsistensi di Eropa, sementara Chelsea menghadapi tantangan Atalanta. (*)
Baca juga :





