Kanada Menyerah: Pajak Digital Dihapus Gara-Gara Telepon Trump!

Tekanan Gedung Putih Berbuah Hasil: PM Kanada Mark Carney Tarik Pajak Teknologi Demi Kembali ke Meja Negosiasi  

Washington, AS – Dunia diplomasi kembali bergejolak setelah keputusan mengejutkan datang dari Ottawa.

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney membatalkan rencana penerapan pajak layanan digital yang telah lama dirancang, untuk menarget raksasa teknologi asal Amerika Serikat.

Keputusan ini datang hanya sehari sebelum pajak tersebut mulai berlaku, dan tak lama setelah tekanan publik dari Presiden Amerika, Donald Trump.

Langkah ini langsung diklaim Gedung Putih sebagai kemenangan diplomatik Amerika.

“Sederhana saja. Perdana Menteri Carney dan Kanada menyerah pada Presiden Trump dan Amerika Serikat,” ujar Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih dalam konferensi pers harian dikutip dari The Guardian.

Pajak Digital Miliaran Dolar

Rencana pajak digital pertama kali diumumkan Kanada pada tahun 2020, dengan tujuan mengisi celah fiskal dari aktivitas raksasa teknologi seperti Meta, Amazon, Google (Alphabet), Uber, dan Airbnb, yang selama ini meraup pendapatan besar dari pasar Kanada, namun membayar pajak yang minim.

  • Tarif pajak: 3% atas pendapatan digital dari perusahaan besar
  • Potensi penerimaan: US$2 miliar pada tahun pertama, retroaktif sejak 2022
  • Proyeksi lima tahun: lebih dari US$7 miliar

Namun sejak awal kebijakan ini menjadi duri dalam hubungan dagang Kanada-AS. Trump menyebut pajak tersebut sebagai “Sebuah serangan langsung dan terang-terangan terhadap negara kami.”

Hal ini memicu Trump untuk menghentikan seluruh pembicaraan dagang dengan Kanada. Menurut Leavitt, PM Carney menelepon Trump secara pribadi pada Minggu malam.

Carney memberitahu bahwa Kanada membatalkan rencana pajak tersebut. Dalam waktu kurang dari 24 jam, keputusan itu diumumkan ke publik.

“Keputusan ini diambil untuk menghidupkan kembali negosiasi dagang,” ujar Carney kepada media.

Langkah tersebut mendapat sambutan positif dari pejabat ekonomi AS. “Ini jelas berarti pembicaraan bisa kembali berjalan,” kata Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih dalam wawancara di Fox News.

Perundingan Dagang Dipercepat

Dengan pembatalan pajak, kedua negara menyepakati untuk melanjutkan negosiasi dagang demi mencapai kesepakatan komprehensif sebelum 21 Juli 2025. Beberapa poin krusial dalam negosiasi:

  • Penghapusan tarif baja dan aluminium 50%
  • Tarif mobil impor dari Kanada ke AS sebesar 25%
  • Penyelarasan ulang dalam pakta perdagangan USMCA

Pemerintah Trump dengan cepat mengklaim keberhasilan ini sebagai bukti efektivitas pendekatan keras mereka.

“Terima kasih Kanada karena membatalkan pajak layanan digital, yang jelas-jelas akan menghambat inovasi Amerika,” tulis Howard Lutnick, Menteri Perdagangan AS di media sosial.

Namun, para pengamat dan akademisi di Kanada menyebut langkah ini sebagai kemunduran strategis. Seperti yang dikatakan oleh Michael Geist, Guru Besar Hukum Internet Universitas Ottawa.

“Sulit untuk meremehkan seberapa buruk pemerintah Kanada mengelola isu pajak digital selama lima tahun terakhir,” tulisnya dalam blog resminya.

Keputusan ini menunjukkan bahwa Kanada terlalu meremehkan resiko regulasi, dan terlalu percaya diri terhadap daya tarik pasarnya.

Geist juga menambahkan bahwa kebijakan ini justru telah mengasingkan sekutu, dan memperkuat oposisi dari Washington. Sementara kelompok bisnis di Kanada justru menyambut baik pembatalan tersebut.

“Pajak ini pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen dan pelaku usaha Kanada dalam bentuk biaya yang lebih tinggi,” ujar David Pierce, Wakil Presiden Kamar Dagang Kanada dalam pernyataan resminya.

“Pembatalan pajak ini membawa kita lebih dekat pada perjanjian dagang yang dapat diandalkan.”

Reset Regulasi Teknologi

Kisah ini tidak hanya tentang tekanan Trump atau keputusan Carney. Ini juga soal refleksi atas pendekatan regulasi teknologi yang kerap dianggap reaktif dan kurang strategis.

Sebagaimana ditulis Geist: “Kanada terlalu sering melihat sektor teknologi sebagai sumber pendapatan untuk proyek kebijakan, bukan sebagai mitra dalam pembangunan ekonomi.”

Mungkin, seperti yang ia simpulkan, kehilangan US$7 miliar dan harga diri nasional bisa menjadi wake-up call yang dibutuhkan Ottawa. (YA)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *