New York, AS – Liburan yang seharusnya penuh kegembiraan berubah menjadi tragedi memilukan bagi sebuah keluarga asal Spanyol. Helikopter wisata yang mereka tumpangi jatuh ke Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat, pada Kamis (11/04/25) waktu setempat, dan menewaskan enam orang di dalamnya, termasuk tiga anak-anak dan sang pilot.
Wali Kota New York, Eric Adams, mengonfirmasi insiden tersebut dalam konferensi pers, “Hati kami bersama keluarga korban.”
Sementara itu, Komisaris Kepolisian New York, Jessica Tisch menyatakan identitas korban belum akan diumumkan hingga seluruh keluarga diberi tahu secara resmi.
Kronologis Tragedi Helikopter di Hudson:
- Helikopter Bell 206 dua baling-baling, dioperasikan oleh perusahaan New York Helicopters, lepas landas dari Downtown Skyport, Manhattan, pukul 14.59 waktu setempat.
- Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.17 EDT, tidak lama setelah helikopter bermanuver di sekitar Jembatan George Washington menuju pantai New Jersey.
- Video yang beredar menunjukkan helikopter jatuh dalam posisi terbalik sebelum menghantam permukaan air Sungai Hudson.
- Tim penyelamat dari Pemadam Kebakaran New York dan Penjaga Pantai langsung dikerahkan. Namun:
- 4 korban tewas di tempat
- 2 lainnya meninggal di rumah sakit
- Korban terdiri dari:
- 1 pilot
- 5 turis asal Spanyol (termasuk 3 anak-anak)
Lokasi dan Latar Belakang:
- Area jatuhnya helikopter berada di sisi barat Manhattan, kawasan elit yang dikenal dengan butik-butik trendi dan restoran mewah, tak jauh dari kampus utama Universitas New York (NYU).
- Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) memimpin penyelidikan kecelakaan ini.
- Bell 206 adalah tipe helikopter yang umum digunakan untuk:
- Wisata udara
- Peliputan berita televisi
- Operasi kepolisian
Bukan Kasus Pertama
- Tahun 2018: Helikopter wisata jatuh di East River, menewaskan 5 penumpang. Hanya pilot yang selamat.
- Tahun 2009: Helikopter yang membawa turis Italia bertabrakan dengan pesawat pribadi di atas Hudson, menewaskan 9 orang.
Insiden ini kembali menyoroti risiko keselamatan dalam wisata udara di kota besar seperti New York. Banyak yang kini mempertanyakan regulasi dan prosedur keselamatan penerbangan wisata yang kerap digemari para pelancong asing. (YA)