Malam Berdarah di Gaza: 85 Tewas dalam Serangan Israel!

Militer Israel Melancarkan Serangan Darat di Utara Gaza

Gaza, Palestina — Malam yang berdarah menghantam Gaza ketika serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 85 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Pengeboman yang berlangsung selama beberapa jam sejak Rabu malam hingga Kamis pagi mengukir jejak kehancuran yang mendalam, membuat sebagian besar wilayah Gaza, terutama daerah Beit Lahiya, terpuruk dalam kondisi memprihatinkan.

“Ini adalah malam yang sangat berdarah bagi warga Beit Lahiya,” ujar Fares Awad, Kepala Layanan Darurat Kesehatan Gaza Utara kepada Associated Press. Para penyelamat masih mencari korban yang tertimbun reruntuhan.

Serangan itu terjadi setelah Israel menghentikan gencatan senjata yang sebelumnya memberikan sedikit ketenangan setelah lebih dari dua puluh sandera dibebaskan. Sejak itu, serangan besar-besaran Israel menewaskan setidaknya 592 orang dalam tiga hari terakhir. Sementara itu, kelompok militan Hamas meluncurkan roket ke Israel, namun serangan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa.

Israel menanggapi serangan Hamas dengan memperluas operasi militernya, baik di Gaza Utara maupun Selatan. Sebelumnya, pasukan darat Israel memasuki Gaza utara, terutama di sekitar Beit Lahiya dan Rafah, memperburuk ketegangan dan memperluas wilayah yang telah terisolasi akibat blokade yang ketat. Israel juga terus memberlakukan pembatasan ketat, menghalangi warga Gaza Utara untuk memasuki wilayah selatan meski tidak memerintahkan evakuasi paksa.

Kondisi semakin memburuk ketika Israel memutuskan untuk mengganti kepala Badan Keamanan Dalam Negeri Shin Bet, Ronen Bar, yang sebelumnya terlibat dalam kontroversi terkait serangan Hamas pada Oktober 2023. Langkah ini semakin memperburuk ketegangan politik dalam negeri Israel, yang saat ini dilanda protes besar-besaran dari warga yang mendukung Bar.

Perang ini telah menewaskan lebih dari 49.000 warga Palestina, dengan lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak, sementara ribuan lainnya terluka. “Situasi di Gaza sangatlah parah, dan jalan menuju perdamaian tampaknya semakin jauh,” kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza.

Kronologi Peristiwa :

  1. Serangan Udara Israel Membunuh Puluhan Warga Palestina
    • Malam yang tragis di Gaza dimulai dengan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 85 orang. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, banyak di antaranya berasal dari daerah yang telah dilanda kehancuran sebelumnya.
  2. Hamas Membalas dengan Serangan Roket
    • Dalam beberapa jam setelah serangan Israel, Hamas meluncurkan tiga roket ke Israel, meski serangan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Ini menandai serangan pertama Hamas sejak gencatan senjata berakhir.
  3. Pembatalan Gencatan Senjata dan Eskalasi Militer
    • Israel mengakhiri gencatan senjata yang sebelumnya memberi harapan akan kedamaian sementara. OperasiAp militer yang dipimpin oleh Israel kini menyasar daerah-daerah strategis di Gaza, dengan pasukan darat Israel bergerak ke Beit Lahiya dan Rafah, semakin memperparah kerusakan dan krisis kemanusiaan.
  4. Keputusan Politik yang Mengguncang Israel
    • Di tengah perang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk memecat kepala Shin Bet, Ronen Bar, yang menambah ketegangan politik dalam negeri Israel. Keputusan ini memicu protes besar-besaran dari warga Israel yang mendukung Bar dan mengkritik langkah Netanyahu.
  5. Kehidupan di Gaza: Keterpurukan yang Tak Kunjung Usai
    • Gaza, yang telah lama mengalami isolasi dan blokade, kini harus menghadapi kenyataan pahit dengan pembatasan yang lebih ketat. Warga Palestina di Gaza Selatan kini harus berjuang melawan kehancuran dan kelaparan akibat pemutusan pasokan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.

Dengan perang yang terus berlanjut dan intensitas serangan yang semakin meningkat, masa depan Gaza tampaknya semakin suram. Dunia internasional terus menyoroti pertempuran ini, namun perdamaian masih jauh dari jangkauan. Isu ini mengundang perhatian dunia dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana krisis ini bisa berakhir dan apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan penderitaan warga Gaza yang tak terhitung jumlahnya.

Dampak Peristiwa :

  1. Serangan Israel dalam 3 Hari Terakhir: Lebih dari 592 warga Palestina tewas.
  2. Korban Meninggal di Gaza: Lebih dari 49.000 orang tewas, separuhnya perempuan dan anak-anak.
  3. Kebijakan Pembatasan Israel: Blokade yang ketat menyebabkan ribuan warga Gaza terjebak tanpa akses ke kebutuhan dasar.
  4. Protes dalam Negeri Israel: Ribuan warga Israel memprotes pemecatan Ronen Bar, Kepala Shin Bet.

Perang ini menunjukkan tidak hanya dampak langsung dari serangan militer, tetapi juga dampak politik yang meluas, menciptakan ketidakpastian besar untuk masa depan kedua pihak yang terlibat dalam konflik ini. (YA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *