Kab. Bogor – Selama bertahun-tahun, lagu “Gelas-Gelas Kaca” yang melankolis dan dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Nia Daniaty, seringkali di-interpretasikan sebagai ungkapan kesedihan akibat cinta yang kandas.
Namun, kita tahu ga sih, ternyata makna sesungguhnya dari lagu ini jauh lebih dalam dan menyentuh hati ?
Menurut pengakuan langsung dari sang Penyanyi Nia Daniaty pada Kamis (01/05/25), lagu ini ternyata terinspirasi dari kepedihan anak-anak yatim piatu.
Kunjungan ke Yayasan Sayap Ibu
Ditemui dalam acara Halal Bihalal Warga Taman Sakura, Sentul City, sekaligus acara perpisahan dengan Yayan Ganda Hayat Mulyana yang akan menunaikan tugas sebagai Dubes Swedia & Latvia, Sang Penyanyi, Nia Daniaty menyatakan ide pembuatan lagu Gelas Gelas Kaca muncul ketika ia bersama Rinto Harahap, sang pencipta lagu, berkunjung ke Yayasan Sayap Ibu di kawasan Barito, Jakarta Selatan.
“Disana kami menyaksikan pemandangan yang sangat menyayat hati, melihat anak-anak yatim piatu yang kekurangan kasih sayang dan perawatan. Ketika menangis, anak-anak tersebut hanya bisa mengadu pada kaca jendela yang memisahkan mereka dari dunia luar,” ungkap Nia.
Cerita Nia Daniaty itu secara langsung menyangkal anggapan umum bahwa lagu tersebut berkisah tentang percintaan. “Malah lagu itu tidak mengenai percintaan sama sekali,” tegasnya.
Lebih dari Sekadar Melodi: Empati, Kepedulian & Metafora Mendalam
Jika kita menelisik lirik lagu, metafora “gelas-gelas kaca” menggambarkan kerapuhan hati dan kesendirian anak-anak yatim piatu yang terisolasi, dan hanya bisa melihat dunia luar tanpa merasakan kehangatan keluarga.
Dengan suara lembut namun penuh makna, Nia Daniaty berhasil menyampaikan “rintihan” hati anak-anak yatim piatu ini kepada pendengar. Bahkan albumnya pada saat itu tahun 1985, terjual sampai 5 Juta copy.
Lagu itu menjadi medium untuk menyuarakan kesedihan dan kerinduan mereka akan kasih sayang dan perhatian, serta membuka mata pendengar akan realitas kehidupan anak-anak yang kurang beruntung.
Dubes Luar Biasa & Berkuasa Penuh untuk Swedia & Latvia
Sementara ditemui usai acara Halal Bihalal Warga Taman Sakura, Sentul City, sekaligus acara perpisahan, Yayan Ganda Hayat Mulyana yang akan menunaikan tugas sebagai Duta Besar Luar Biasa & Berkuasa Penuh untuk Swedia & Latvia menyatakan semangat persaudaraan dan dukungan dari seluruh warga akan menjadi fondasi yang kuat dalam menjalankan diplomasi.
“Sungguh suatu kehormatan dan kebahagiaan dapat merayakan Halal Bihalal bersama keluarga besar Taman Sakura, Sentul City. Momen ini menjadi bekal semangat yang luar biasa bagi saya dalam mengemban amanah baru sebagai Duta Besar untuk Swedia dan Latvia. Saya berharap dapat membawa nama baik Indonesia di kancah internasional, menjalin hubungan yang harmonis, dan membuka peluang kerjasama yang lebih luas bagi kemajuan bangsa.” ujar Yayan.

Doktor Yayan Ganda Hayat Mulyana dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara pada 24 Maret 2025 lalu.
Sebagai Duta Besar, Yayan bertugas memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Swedia dan Latvia, serta meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial & budaya.
Oleh karena itu, Yayan memohon doa dan dukungan agar diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya berharap dapat membawa nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti persatuan dan gotong royong, dalam setiap interaksi dan upaya saya di Swedia dan Latvia.” tutup Yayan. (*)
Baca juga :