Pemimpin Eropa Bertemu Bahas Damai Ukraina Rusia

Tawaran Damai AS di Meja: Siapkah Kyiv Berkompromi ?

London, InggrisPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tiba di London pada Senin (08/12/25) untuk bertemu dengan para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman.

Pertemuan tingkat tinggi ini bertujuan membahas proposal perdamaian terbaru, yang disusun Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Berdasarkan pantauan The Guardian, kunjungan Zelenskyy terjadi setelah berhari-hari negosiasi intensif antara delegasi AS dan Ukraina berakhir tanpa terobosan nyata.

Proposal damai AS menjadi fokus utama perundingan yang menentukan nasib konflik, yang telah berlangsung hampir empat tahun.

Klaim Proposal Disukai Zelenskyy

Pembicaraan antara pejabat AS dan Ukraina yang berakhir Sabtu (06/12/25) lalu diwarnai ketegangan. Presiden Zelenskyy sendiri menyebut diskusi tersebut “konstruktif, meskipun tidak mudah.”

Meskipun Kyiv menyatakan niat baik, jalan menuju perdamaian masih terjal.

AS berupaya keras mendorong kesepakatan damai, mengklaim bahwa mereka berada di tahap akhir penyelesaian kerangka kerja yang dirancang oleh tim negosiasi Presiden Donald Trump.

Namun, tidak ada tanda-tanda jelas bahwa Ukraina maupun Rusia siap menandatangani kesepakatan tersebut.

  • Klaim Trump: Presiden AS Donald Trump pada Minggu (07/12/25) mengklaim bahwa Zelenskyy “belum membaca proposal itu” dan tanpa bukti menyatakan bahwa “orang-orangnya menyukainya.”
  • Posisi Kyiv: Negosiator senior Kyiv, Rustem Umerov, mengonfirmasi bahwa Zelenskyy akan menerima pemaparan dan semua dokumen terkait rencana damai pada Senin, setelah dialog timnya dengan pejabat AS.
  • Sikap Rusia: Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum secara terbuka menyetujui rencana Gedung Putih. Pekan lalu, ia bahkan mengatakan beberapa aspek proposal Trump tidak dapat dilaksanakan.

London Saksi Diplomasi Perdamaian

Di London, Zelenskyy disambut Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, Kanselir Jerman, Friedrich Merz, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Pembicaraan mereka akan menggarisbawahi upaya Eropa untuk memfasilitasi akhir konflik.

Secara paralel, Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper, diperkirakan berada di Washington untuk bertemu Menlu AS, Marco Rubio.

Kantor Luar Negeri di London menyatakan bahwa kedua negara akan menegaskan kembali, komitmen mereka untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina.

Namun, kepada The Guardian beberapa tokoh di lingkaran Trump berbicara semakin vokal.

Donald Jr., putra Trump, mengatakan di sebuah forum di Doha bahwa Zelenskyy sengaja melanjutkan konflik, karena takut kehilangan kekuasaan jika perang berakhir.

Ia menegaskan AS tidak akan lagi menjadi “orang bodoh dengan buku cek.” Pada Minggu, Rusia menyambut baik strategi keamanan nasional baru pemerintahan Trump.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan dokumen strategis tersebut sejalan dengan visi Moskow, yang ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia setelah bertahun-tahun diperlakukan sebagai paria global.

Meskipun utusan Ukraina yang akan segera lengser, Keith Kellogg, mengatakan upaya untuk mengakhiri perang berada di “10 meter terakhir,” dua isu krusial wilayah dan nasib Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia masih belum terselesaikan.(YA)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *