Pemprov DKI Ubah 5 Pasar Tradisional Jadi Pusat Ekonomi dan Hunian Layak

Wajah Baru Jakarta: Revitalisasi Besar Dimulai Dari Pasar Minggu, Pasar Tradisional Modern Akan Dilengkapi Tempat Tinggal

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sebuah terobosan yang akan mengubah wajah ibu kota: merevitalisasi lima pasar tradisional sekaligus.

Proyek ini tak hanya merombak kios-kios kumuh, tetapi juga menyertakan pembangunan hunian vertikal di atasnya, menjanjikan solusi modern untuk masalah permukiman dan hunian vertikal.

Rencana ini dipimpin langsung oleh Perumda Pasar Jaya dengan fokus utama pada peremajaan total, dan Pasar Minggu ditunjuk sebagai proyek percontohan utama.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan bahwa revitalisasi ini adalah jawaban atas kondisi pasar yang kian usang dan tak lagi layak, serta solusi cerdas untuk masalah permukiman di kota besar.

Wagub Jakarta, Rano Karno

“Memang belum bisa serentak, ada lima pasar segera kita revitalisasi dan yang paling terbesar adalah Pasar Minggu,” ungkap Rano, kepada awak media  Minggu, (14/09/25).

Pasar Tradisional Plus Hunian Terjangkau

Konsep yang diusung bukan sekadar renovasi. Pemprov DKI Jakarta mengintegrasikan tempat tinggal di lantai atas bangunan pasar, sebuah strategi cerdas untuk mengoptimalkan lahan.

Ini adalah upaya nyata pemerintah untuk menyediakan hunian terjangkau bagi warga, di tengah keterbatasan lahan ibu kota.

Menurut Rano, langkah ini adalah bagian penting dari visi Pemprov untuk menjadikan Jakarta kota yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Hunian di atas pasar diharapkan bisa menjadi model baru permukiman urban yang efisien, menempatkan warga dekat dengan pusat kegiatan ekonomi.

Pasar Minggu Proyek Percontohan

Perumda Pasar Jaya telah mengalokasikan anggaran dan menyiapkan detail perencanaan. Pasar Minggu ditunjuk sebagai proyek percontohan utama, mengingat skalanya yang paling besar.

Foto: Ilustrasi

“Perumda Pasar Jaya segera merevitalisasi pasar, dan mudah-mudahan tahun depan satu pasar selesai,” tambah Rano, memberikan gambaran optimis tentang proyek ini.

Proyek percontohan pertama ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2026 mendatang.

Revitalisasi pasar yang mengintegrasikan hunian vertikal ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah visi besar untuk masa depan Jakarta yang lebih terintegrasi dan efisien.

Dengan menjadikan Pasar Minggu sebagai proyek percontohan, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menunjukkan bahwa solusi inovatif dapat mengatasi tantangan ganda, peremajaan infrastruktur ekonomi dan penyediaan tempat tinggal yang layak dan terjangkau.

Jika berhasil, model ini diharapkan bisa direplikasi di pasar-pasar lain, menciptakan ekosistem urban yang lebih baik dan berkelanjutan bagi warga ibu kota.(NR)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *