Peti Paus Fransiskus Disegel di Basilika Santo Petrus

Menutup Ziarah 250 Ribu Umat Katolik, Sehelai Kain Sutra, Doa, dan Air Suci Simbol Transisi Menuju Keabadian

Vatikan – Peti jenazah Paus Fransiskus resmi disegel dalam sebuah upacara pribadi, menjelang Misa Pemakaman pada Sabtu pagi waktu setempat.

Vatikan menggelar sebuah ritual penutup yang menyentuh hati umat sedunia, guna mengakhiri ziarah publik selama tiga hari yang dihadiri sekitar 250.000 pelayat dari seluruh penjuru dunia.

Sejak Rabu lalu, jenazah Sri Paus dibaringkan di depan altar Confessio – titik suci dalam gereja – di dalam sebuah peti kayu sederhana.

Tubuhnya dibalut jubah merah, mengenakan mitra putih, dan rosario tergenggam erat di tangan.

Tidak ada panggung atau catafalque megah, ini adalah permintaan pribadi Paus Fransiskus sendiri, selaras dengan semangat hidupnya yang selalu bersahaja.

Rangkaian Upacara Penyegelan Peti

Upacara yang penuh makna itu dipimpin oleh Kardinal Camerlengo, Kevin Farrell.

Ia memulai prosesi dengan membacakan dokumen resmi yang merinci jejak hidup Jorge Mario Bergoglio, nama lahir Paus Fransiskus, termasuk karya-karya besarnya selama masa pontifikatnya sebagai Paus ke-266.

Dalam dokumen tersebut tertulis: “Kenangan akan Paus ini akan tinggal di hati Gereja dan umat manusia.”

Ia dikenang sebagai gembala yang rendah hati di Argentina – naik bus, tinggal di apartemen sederhana, dan memasak makanannya sendiri.

Penutupan Wajah dan Doa Suci

Usai pembacaan dokumen, Uskup Agung, Diego Ravelli dengan lembut menutupi wajah Sri Paus dengan sehelai kain sutra putih, simbol transisi menuju keabadian.

Kardinal Farrell kemudian memercikkan air suci ke jenazah, menandai pemurnian dan doa perpisahan terakhir.

Sebuah kantong kecil berisi koin dan medali yang dicetak selama masa kepemimpinannya turut ditempatkan di dalam peti – simbol dari warisan rohaninya kepada dunia.

Tiga Lapis Peti, Satu Kenangan Abadi

Setelah itu, peti seng dimasukkan dan ditutup, di atasnya ditempatkan salib, lambang kepausan, serta plakat nama lengkap dan masa jabatan Paus Fransiskus.

Setelah dilakukan penyegelan resmi dengan stempel dari empat institusi Vatikan, peti kayu luar yang dihiasi salib dan lambang resmi Paus turut disegel.

Rangkaian doa dan nyanyian mazmur mengiringi setiap tahap, menandai perjalanan Paus Fransiskus menuju peristirahatan abadi.

Sebuah perpisahan yang sederhana, namun penuh makna. Dunia kini menanti Misa pemakaman sang gembala besar – pemimpin yang hidup dalam kesederhanaan, dan kini pergi dalam keheningan yang penuh kasih. (YA)

Baca juga : Ritus Liturgi Penutupan & Penyegelan Peti Paus Fransiskus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *