Washington, AS – Kontroversi panas menyelimuti persiapan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.
Presiden Donald Trump pada Selasa (14/10/25) melontarkan ancaman mengejutkan, untuk memindahkan pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di wilayah Boston, Amerika Serikat.
Pernyataan ini muncul setelah ia mengisyaratkan, bahwa sebagian wilayah kota tersebut telah “diambil alih” oleh kerusuhan.
Pertandingan Piala Dunia, yang akan diselenggarakan oleh AS bersama Meksiko dan Kanada, sejatinya akan digelar di Foxborough, Massachusetts markas tim NFL New England Patriots, sekitar 30 mil dari Boston.
Sentilan Pedas Untuk Walikota
Pernyataan eksplosif ini terlontar saat Trump ditanya tentang Walikota Boston, Michelle Wu, seorang Demokrat.
Meskipun menyebutnya “cerdas,” Trump melabelinya sebagai “kiri radikal.” Tanpa ragu, ia menyampaikan ancaman itu.
“Kami bisa mengambilnya,” ujar Trump mengacu pada pertandingan Piala Dunia tersebut. “Saya suka orang-orang Boston dan saya tahu tiket pertandingan sudah terjual habis. Tetapi walikota Anda tidak baik.”
Presiden mengeklaim, tanpa memberikan rincian spesifik, bahwa “mereka mengambil alih sebagian Boston,” namun menambahkan “kami bisa merebutnya kembali dalam waktu sekitar dua detik.”
Alasan Ancaman Trump
Ancaman Trump ini disinyalir merujuk pada beberapa insiden kekerasan baru-baru ini di kota tersebut:
- Insiden Boston Common: Awal bulan ini, terjadi beberapa penangkapan terkait protes pro-Palestina yang berubah menjadi kekerasan di Boston Common. Empat petugas polisi dilaporkan terluka dalam insiden itu.
- Pengerahan Pasukan: Sebelumnya, pemerintahan Trump telah mengerahkan Garda Nasional ke Washington dan Memphis, dan berupaya melakukan hal serupa di Chicago dan Portland, yang memicu sengketa hukum.
Kantor Walikota Wu memilih untuk tidak bereaksi secara langsung terhadap ancaman pemindahan pertandingan.
Mereka merilis pernyataan yang bernada bangga dan fokus pada event yang akan datang, seolah mengabaikan gertakan politik tersebut.
“Boston merasa terhormat dan bersemangat untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia, dan kami berharap dapat menyambut para penggemar dari seluruh dunia ke kota kami yang indah, buaian kebebasan, dan kota para juara,” demikian pernyataan resmi dari kantor Walikota Wu seperti yang dikutip oleh AP Sport.
Keputusan Mutlak di Tangan Federasi
Di tengah gertakan Trump, otoritas tertinggi sepakbola dunia, FIFA, menegaskan bahwa keputusan mengenai lokasi atau venue berada sepenuhnya di tangan mereka.
Rencana penunjukan 11 kota di AS ditambah tiga di Meksiko dan dua di Kanada, telah dikonfirmasi oleh FIFA pada 2022 lalu.
Memindahkan venue hanya delapan bulan sebelum kick-off pada 11 Juni, akan menimbulkan masalah logistik dan hukum yang signifikan.
“Ini adalah turnamen FIFA, yurisdiksi FIFA, FIFA yang membuat keputusan tersebut,” tegas Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani, pada konferensi bisnis olahraga di London, memberikan penekanan bahwa hal ini bukanlah wewenang politik.
Meskipun demikian, Trump tetap yakin ia memiliki kekuatan untuk memengaruhi keputusan tersebut.
“Jika seseorang melakukan pekerjaan yang buruk, dan jika saya merasa ada kondisi yang tidak aman, saya akan menelepon Gianni [Infantino] ketua FIFA yang luar biasa dan saya akan berkata, ‘Mari pindah ke lokasi lain’ dan mereka akan melakukannya,” klaim Trump, merujuk pada sekutunya, Presiden FIFA, Gianni Infantino. (YA)





