241 Penumpang Pesawat Air India Tewas Terbakar, Satu Selamat

Pesawat Air India Jatuh, Puluhan Warga Terluka, Korban Tewas di Darat 5 Orang Akibat Tertimpa Reruntuhan

Gujarat, India – Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Air India pada Jumat (13/06/25), korban tewas akibat jatuhnya pesawat Boeing 787-8 Dreamliner dengan nomor penerbangan AI-171 tujuan Gatwick, London, sebanyak 241 orang di dalam pesawat.

Korban tewas termasuk kru dan penumpang dari berbagai negara, serta satu orang selamat. Lima mahasiswa kedokteran di darat juga dilaporkan meninggal dunia, dan sekitar 50 orang luka-luka. 30 Diantaranya mahasiswa, dan empat dalam kondisi kritis.

“Kebanyakan tubuh korban hangus dan sulit dikenali,” kata Vidhi Chaudhary, Pejabat Senior Kepolisian Gujarat, seperti dikutip Associated Press.

Saksi Hidup Korban Selamat

Foto : Dok. The Guardian

Ramesh, seorang penumpang yang duduk di Kursi  Pesawat 11A, satu satu korban selamat di dalam pesawat, saat ini  masih dirawat di rumah sakit Ahmedabad.

Menurut Dokter Dhaval Gameti, Ramesh menderita banyak luka, namun “kondisinya stabil dan tampaknya tidak bahaya.”

Dalam wawancara eksklusif dengan DD News, Vishwash Kumar Ramesh menggambarkan apa yang terjadi:

“Begitu lepas landas, dalam 5-10 detik terasa seperti pesawat terhenti di udara. Lampu mulai berkedip, hijau dan putih. Pesawat tidak naik, hanya meluncur, lalu menabrak bangunan dan meledak,” ujar Vishwash Kumar Ramesh, korban selamat.

Foto : Dok. BBC News

Dia mengungkap bahwa sisi badan pesawat tempat duduknya, jatuh ke lantai dasar bangunan. Ketika pintu terbuka karena benturan, dia langsung melepas sabuk pengaman dan memaksa keluar.

“Saya melihat pramugari dan dua penumpang lain mati di depan mata saya. Saya hanya berjalan keluar dari puing-puing. Saya masih tidak percaya saya hidup.”

 

Mahasiswa Kedokteran Jadi Korban di Darat

Tak hanya penumpang, korban juga berasal dari daratan. Pesawat menghantam asrama mahasiswa kedokteran di Ahmedabad Medical College.

“Sedikitnya lima mahasiswa tewas, dan 50 lainnya terluka. Beberapa di antaranya dalam kondisi kritis,” ujar Divyansh Singh, Wakil Presiden Federation of All India Medical Association.

Perdana Menteri India, Narendra Modi yang berasal dari negara bagian Gujarat, langsung mengunjungi rumah sakit untuk bertemu korban dan keluarga.

“Kami memastikan semua prosedur evakuasi, identifikasi jenazah, dan bantuan medis berjalan cepat dan hormat.”
Kantor PM India, melalui siaran pers resmi.

Selain itu, pihak keluarga mulai berkumpul di rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah dengan bantuan uji DNA forensik, karena sebagian besar tubuh hangus tak bisa dikenali.

Foto : Dok. BBC News

Mimpi Dreamliner Jadi Duka Dunia

Kecelakaan ini menandai kecelakaan fatal pertama dalam sejarah Boeing 787 Dreamliner, salah satu pesawat modern yang paling diandalkan industri penerbangan global.

“787 memiliki sistem monitoring data penerbangan sangat lengkap. Begitu rekaman ditemukan, akan cepat diketahui apa yang salah,” jelas John M. Cox, CEO Safety Operating Systems Boeing, kepada AP News.

Data dari Aviation Safety Network menyatakan belum pernah ada kematian massal pada pesawat jenis Dreamliner, sebelum insiden ini.

Badan Regulasi Penerbangan India mengonfirmasi bahwa pesawat sempat mengirim sinyal darurat (mayday), sebelum akhirnya hilang kontak. Namun hasil investigasi sementara adalah :

  • Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) tengah menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
  • Tim investigasi internasional dari NTSB, FAA, Boeing, dan General Electric ikut turun tangan.
  • Kotak hitam (Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder) masih belum hingga Jumat (13/06/25).
  • Dugaan awal: kegagalan mesin ganda, kemungkinan bird strike, atau kesalahan pengaturan flap sayap saat lepas landas.

Sementara GE Aerospace yang memproduksi mesin untuk Boeing 787 mengatakan telah mengaktifkan tim respons darurat, namun belum mengonfirmasi apakah pesawat naas ini memakai mesin buatan mereka.

Kelly Ortberg (The Guardian)

Dilansir dari Reuters, saham Boeing langsung anjlok hampir 8% sebelum penutupan pasar dan akhirnya ditutup turun 5% di level $203.75. Hal ini menjadi pukulan besar bagi CEO Boeing, Kelly Ortberg, yang sedang berupaya memulihkan reputasi perusahaan usai berbagai krisis sebelumnya.

“Ini reaksi pasar terhadap trauma lama yang belum sepenuhnya pulih,” kata analis Chris Beauchamp dari IG Group.

Bagi dunia penerbangan, tragedi ini adalah pengingat bahwa teknologi modern tetap tak kebal terhadap kesalahan atau bencana.

Bagi Boeing, ini bisa menjadi batu sandungan serius dalam usahanya bangkit dari masa kelam. “Fokus kami saat ini sepenuhnya tertuju pada keluarga korban,” Pernyataan resmi Air India di akun X. (YA)

Baca juga : 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *