Paris, Prancis — Minggu ini, dunia sepakbola Eropa menyuguhkan dua kisah yang bertolak belakang di awal musim liga. Di satu sisi, ada tim raksasa yang terus menancapkan dominasinya.
Di sisi lain, sebuah kejutan pahit harus diterima tim kuat lainnya dari tim yang tak diunggulkan.
Di Prancis, tak lama setelah mengangkat trofi Piala Super UEFA, Paris Saint-Germain (PSG) melanjutkan dominasi mereka di Ligue 1.
Mereka membuka musim baru dengan kemenangan 1-0 atas Nantes, sebuah hasil yang terasa seperti kelanjutan dari babak akhir musim lalu.
Sementara itu, di Spanyol, Atletico Madrid harus menelan pil pahit. Pasukan Diego Simeone, yang digadang-gadang akan memulai musim dengan mulus, secara mengejutkan tumbang di hadapan Espanyol dengan skor 2-1.
PSG: Kemenangan yang Terasa Mulus
Sejak peluit pertama berbunyi, PSG menunjukkan ambisi mereka. Les Parisiens tanpa ampun meluncurkan serangan demi serangan, mengancam gawang Nantes yang dijaga ketat.
Pasukan Luis Enrique tampil solid di setiap lini, tidak memberikan ruang bagi tuan rumah untuk melancarkan serangan balasan.
Pertandingan ini terasa seperti duel satu arah, di mana PSG mengendalikan permainan dari awal hingga akhir. Kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-67.
Lewat umpan akurat dari Nuno Mendes, Vitinha melepaskan tendangan jarak jauh yang akurat. Bola meluncur deras melewati kiper Anthony Lopes dan menggoyangkan jaring Nantes, mengubah papan skor menjadi 1-0.
Usai pertandingan, Pelatih Luis Enrique memuji performa timnya.
“Yang terpenting adalah tiga poin. Saya pikir tim bermain bagus. Saya yakin kami pantas menang, meskipun itu sulit karena Nantes bertahan dengan sangat baik,” ujar Enrique dikutip dari PSG TV.
PSG kini akan kembali ke lapangan pada pekan kedua untuk menghadapi Angers, dengan semangat kemenangan yang terus membara.

Espanyol: Kisah Kebangkitan Sang Underdog
Berbanding terbalik dengan PSG, Atletico Madrid memulai pertandingan dengan percaya diri. Mereka tampil dominan di hadapan Espanyol, dan serangan-serangan tuan rumah dengan mudah dipadamkan.
Keunggulan Atletico semakin terasa setelah Julian Alvarez berhasil menjebol gawang Espanyol pada menit ke-37 melalui tendangan bebas yang indah.
Namun, di babak kedua, cerita berubah total. Tertinggal satu gol, Pelatih Espanyol, Manolo Gonzalez meracik strategi baru yang mengubah alur pertandingan.
Sedikit demi sedikit, Espanyol mulai memberikan perlawanan dan berhasil menembus pertahanan kokoh Atletico.
Kerja keras mereka pun berbuah manis. Pada menit ke-72, Edu Exposito melepaskan umpan silang kepada Miguel Rubio, yang dengan tenang menyambutnya dan menggetarkan gawang Atletico, membuat skor kembali seimbang.
Kedua tim kini bersaing ketat, namun Espanyol-lah yang berhasil membalikkan keadaan. Pada menit ke-84, Perre Milla menyambut sebuah umpan dengan sundulan kepala yang akurat, mengubah skor menjadi 2-1.
RCDE Stadium pun meledak dengan euforia. Espanyol berhasil mencuri kemenangan dan mengamankan tiga poin penting di laga pembuka mereka.
Atletico Madrid, yang harus rela melepaskan kemenangan yang sudah di depan mata, kini harus berbenah diri. Mereka akan kembali bertanding melawan Elche, dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih positif.
Dua pertandingan, dua cerita yang berbeda. Ada tim yang memulai musim dengan mudahnya, dan ada yang harus menerima kekalahan yang mengejutkan.
Inilah sepakbola, sebuah olahraga di mana tidak ada yang bisa diprediksi, dan setiap tim memiliki kesempatan untuk mengukir sejarah mereka sendiri. (VT)
Baca juga :





