iPhone 17 Paling Tipis Bukan Lagi Rumor, Cek Disini Sekarang!

Di Balik Kilau 'Awe-Dropping' Apple: Mengungkap Misteri di Balik Kehadiran iPhone 17 dan Inovasi AI Yang Dinanti

California, AS – Apple kembali memukau dunia dengan gelaran acara produk tahunan yang dijuluki ‘awe-dropping’.

Panggung Steve Jobs Theater menjadi saksi debut iPhone 17, yang disebut-sebut sebagai iPhone paling tipis yang pernah diciptakan.

Di balik kemilau bodi rampingnya, event ini menyimpan janji-janji inovasi besar, mulai dari jajaran produk baru hingga perombakan besar pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang selama ini menjadi sorotan.

iPhone Air Edisi Pro

Foto: Dok. Apple

Tidak hanya iPhone 17 standar, Apple juga memperkenalkan iPhone Air, sebuah varian baru yang diprediksi akan menjadi ponsel andalan paling ringan dalam sejarah perusahaan.

Analis pasar menyebutnya sebagai “pewaris” filosofi desain ultra-ringan yang sebelumnya sukses diterapkan pada lini MacBook.

Rumor ini tampaknya bukan isapan jempol belaka, mengingat Apple hingga kini belum memberikan sanggahan resmi.

iPhone Air: Ringan Bagaikan Udara. Varian baru ini digadang-gadang akan menjadi pilihan utama bagi mereka yang mendambakan performa tinggi tanpa beban.

Apple Watch & AirPods + AI Terjemahan

Selain iPhone, Apple turut merilis Apple Watch Series 11 dan pembaruan untuk seri earbud nirkabelnya, AirPods.

Desas-desus terkuat menyebutkan bahwa AirPods terbaru akan dilengkapi dengan fitur terjemahan langsung, sebuah langkah strategis untuk mengejar ketertinggalan dari pesaing utamanya, Google, yang telah lebih dulu menyematkan fitur serupa pada Pixel Buds.

Foto: Dok. The Guardian

Di tengah euforia peluncuran, bayang-bayang tantangan ekonomi global masih menghantui. Ancaman tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, dapat mengganggu rantai pasok global iPhone, dan memicu kenaikan harga yang signifikan.

Namun, CEO Apple, Tim Cook menunjukkan optimismenya.

“Kami membuat kemajuan yang baik dalam menciptakan Siri yang lebih personal,” ujar Cook.

Ia berhasil menggeser sebagian besar produksi Apple dari Tiongkok ke India, dan mengirimkan ratusan ton iPhone ke AS sebelum tarif tersebut berlaku.

Dilansir dari The Guardian, strategi ini berhasil mematahkan prediksi ‘hari kiamat’ yang meramalkan harga iPhone akan melonjak hingga $ 2.000.

Meskipun sambutannya bervariasi, Apple tetap berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas AI-nya.

Laporan dari Bloomberg menyebutkan, Apple bahkan telah menjajaki kerja sama dengan Google untuk menggunakan model AI Gemini guna merombak Siri, layaknya mesin pencari Google yang digunakan pada Safari.

Namun, di mata para analis Wall Street, Apple masih dianggap tertinggal dalam persaingan AI, terutama jika dibandingkan dengan Google yang sudah lebih dulu mengintegrasikan AI ke dalam jajaran ponsel Pixel. (YA)

Baca juga :

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *