Kekuatan Militer Indonesia di Ulang Tahun Ke-80: Masih Jadi Raja ASEAN ?

Ini Rahasia TNI Jadi Militer Terkuat di Asia Tenggara Versi Global Fire Power 2025

Jakarta – Tepat di perayaan hari jadinya yang ke-80 pada 5 Oktober 2025, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menegaskan statusnya sebagai kekuatan militer tak tertandingi di Asia Tenggara.

Laporan terbaru dari Global Fire Power (GFP) 2025 menobatkan Indonesia di peringkat pertama di kawasan ASEAN, unggul jauh dari Vietnam dan Thailand, dengan skor Power Index (PwrIndx) sebesar 0,2557.

Kekuatan ini lahir dari komitmen berkelanjutan terhadap modernisasi alutsista dan investasi besar-besaran, yang ditopang oleh anggaran pertahanan mencapai US$ 15 Miliar.

Sesuai laporan GFP, “Transformasi yang dilakukan TNI tidak pernah berhenti,” menandakan bahwa Indonesia tak hanya mengandalkan jumlah, tetapi juga kualitas dan teknologi.

Anggaran Raksasa & Strategi Modernisasi

Dominasi TNI dimulai dari pilar fundamental, yaitu kekuatan manusia dan dukungan finansial. Meskipun Indonesia memiliki tantangan geografis yang kompleks, kemampuan untuk memobilisasi personel tetap menjadi keunggulan.

  • Personel Aktif: TNI memiliki sekitar 400.000 tentara aktif, menjadikannya yang terbesar kedua di ASEAN setelah Vietnam. Angka ini mencerminkan kapasitas besar Indonesia dalam menjaga keamanan wilayah.
  • Anggaran Pertahanan: Alokasi anggaran sebesar US$ 15 Miliar membuktikan keseriusan Indonesia dalam menjaga kedaulatan. Angka ini melampaui jauh negara-negara tetangga dan memungkinkan percepatan pengadaan alutsista modern.
Foto: Dok. TNI AU

Di setiap matra—Darat, Laut, dan Udara—TNI tengah berupaya mengisi kesenjangan kuantitas dengan kualitas dan kecanggihan teknologi, memastikan kesiapan tempur yang optimal.

1. Generasi Jet Tempur Baru

Meskipun saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga kekuatan udara ASEAN dengan 75 unit pesawat tempur dan serang (di bawah Singapura dan Thailand), masa depan AU TNI sangat menjanjikan:

  • Jet Tempur Rafale: Pada tahun 2026, TNI Angkatan Udara akan kedatangan 42 unit jet tempur Dassault Rafale dari Prancis. Proyek senilai US$ 8,1 Miliar ini akan secara fundamental mengubah daya gempur Indonesia di udara.

2. Dinding Baja Leopard 2

Di darat, Indonesia memang masih berada di bawah Vietnam dan Thailand dalam hal jumlah tank (331 unit). Namun, fokus TNI AD adalah pada kualitas:

  • Tank Leopard 2RI: TNI diperlengkapi dengan tank tempur berat Leopard 2 buatan Jerman. Varian Leopard 2RI dirancang secara khusus untuk medan tropis Indonesia, menjadikannya salah satu tank tempur paling kuat dan relevan di kawasan ASEAN.
Foto : Dok. TNI AL

3. Penguasa Maritim Asia Tenggara

Sebagai negara kepulauan terbesar, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menjadi matra yang paling unggul di ASEAN:

  • Total Kapal: TNI AL memiliki total 331 kapal, menempatkannya di posisi pertama, jauh melampaui Thailand (293 kapal) dan Vietnam (110 kapal).
  • KRI Brawijaya 320: Pengadaan kapal buatan Italia ini menandai tonggak sejarah. KRI Brawijaya 320 merupakan kapal terbesar yang pernah dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, menunjukkan ambisi Indonesia untuk memperkuat pertahanan lautnya.

Peringkat teratas yang diberikan Global Fire Power pada peringatan HUT ke-80 TNI ini, adalah pengakuan global terhadap tekad Indonesia untuk menjadi kekuatan pertahanan regional yang tak tergoyahkan.

Kombinasi antara prajurit berkualitas, komitmen anggaran yang besar, dan modernisasi alutsista yang terstruktur, menjadikan TNI bukan hanya yang terkuat di Asia Tenggara, tetapi juga pemain yang semakin diperhitungkan di kancah global.

Peringkat ini adalah cerminan dari kesiapan Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah dari segala ancaman. (YA)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *