KNTI Restocking Ikan Nila di Pemalang sebagai Solusi Musim Paceklik

Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) ke-16

Pemalang – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menebar 2.000 benih ikan Nila Salin di Sungai Ketapang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Kegiatan restocking ikan ini tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian KNTI terhadap masa depan nelayan tradisional, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan akses melaut.

Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan, menekankan pentingnya peran sungai bagi komunitas nelayan.

“Sungai menjadi entitas yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan nelayan, selain melakukan penangkapan ikan di laut, tidak sedikit nelayan yang menangkap ikan di sungai. Terutama ketika memasuki musim paceklik seperti ketika angin kencang dan ombak tinggi, ataupun bagi nelayan yang memiliki perahu kisaran 1 GT, nelayan yang tidak memiliki perahu, begitupun bagi nelayan yang sudah memasuki usia senja,” terang Dani.

Dani juga menggarisbawahi urgensi menjaga sumber daya ikan sungai sebagai alternatif keberlanjutan bagi nelayan kecil. Sungai, menurutnya, juga menjadi jalur pelayaran penting dan tempat bersandarnya kapal-kapal kecil para nelayan.

“Banyak kami terima laporan, sungai yang menjadi alur pelayaran nelayan mengalami pendangkalan dan abrasi. Maka penting untuk dilakukan penanganan untuk keberlanjutan usaha nelayan dan kesediaan pangan bagi masyarakat,” jelas Dani.

Lebih lanjut, ia menyesalkan masih adanya praktik-praktik yang merusak ekosistem pesisir, seperti penimbunan anak sungai, alih fungsi tambak, serta perusakan hutan mangrove di sejumlah daerah seperti di Kota Medan.

“Hal tersebut bertentangan dengan semangat Presiden Prabowo Subianto untuk pemenuhan pangan bergizi bagi masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Ketua DPD KNTI Pemalang, Suritno, menyambut baik program penebaran benih ikan ini dan menyatakan bahwa keberadaan ikan sungai sangat membantu nelayan di tengah musim ekstrem.

“Nelayan biasanya memancing ikan di sungai, ketika adanya cuaca ekstrem di laut. Terlebih saat ini dampak perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap frekuensi melaut nelayan. Jadi sumber daya ikan di sungai ini akan membantu nelayan,” ujar Suritno.

Tak hanya di Pemalang, semarak HUT KNTI ke-16 juga menggema di berbagai wilayah basis KNTI lainnya. Hingga kini, KNTI telah hadir di lebih dari 70 kabupaten dari Sabang hingga Papua, menjadikan organisasi ini sebagai salah satu pilar penting dalam perjuangan nelayan tradisional Indonesia. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *