Tangerang Selatan – Rencana pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang akan menembus wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) semakin konkret.
Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengungkapkan bahwa semua pihak yang terlibat serius mewujudkan proyek tersebut dan kerja sama antar lembaga, diharapkan segera ditanda-tangani.
“Kami harapkan seperti itu karena pihak-pihak PT MRT dan BSD serius untuk mewujudkannya,” kata Benyamin.
Dalam pernyataannya, Benyamin juga menyebutkan bahwa proyek MRT ke Tangsel akan menjadi solusi moda transportasi utama, bagi masyarakat Tangsel yang bekerja atau beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya.
“MRT menjadi moda transportasi warga Tangsel ke Jakarta dan sekitarnya sehingga mengurangi penggunaan kendaraan roda 2 atau 4,” tambahnya.
- Proyek Sudah Masuk Tahap Uji Kelayakan (Feasibility Study)
- Telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kemenhub, Pemprov DKI Jakarta dan Banten, Pemkab Tangerang, BPTJ, dan PT MRT Jakarta.
- FGD bertujuan menentukan trase dan model pembiayaan paling tepat.
- PT MRT Jakarta Masih Lakukan Kajian Detail
- Kajian meliputi: rute (trase), jenis moda, dan skema pembiayaan.
- Hasil kajian ditargetkan rampung pada Desember 2025.
- Dua Jalur Alternatif Masih Dibahas
- Jalur 1: Pondok Cabe – Ciputat.
- Jalur 2: Bintaro – Pondok Aren – Serpong.
- Keduanya dirancang terkoneksi ke Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
- Rute final masih dikaji demi mencari yang paling cepat dan efisien.
“InsyaAllah, dua-duanya bisa dibangun bersamaan. Ini akan meningkatkan konektivitas Tangsel,” ujar Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan.
- Skema Pembiayaan yang Sedang Dipertimbangkan:
- G to G loan (pemerintah ke pemerintah) seperti jalur MRT eksisting.
- KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha).
- Swasta murni dan pembiayaan alternatif lainnya.
- Pembangunan Fisik yang Direncanakan:
- Jalur MRT Lebak Bulus–Serpong.
- Penyediaan lahan flyover Serpong dan underpass Jombang.
- Pelebaran 8 titik simpang sebidang di wilayah Tangsel.
- Keterlibatan Pihak Swasta dan Pengembang Properti:
- Pemerintah menggandeng pengembang besar seperti Sinar Mas Land (BSD).
- Kolaborasi ini penting untuk pembangunan stasiun di area hunian mereka.
- Investor asing dari China, Jerman, dan Belarusia juga menyatakan minat.
- Pemerintah akan menggelar investor gathering dalam 2 minggu mendatang.
“Siapa saja pengembangnya karena mereka punya hunian-hunian besar. Kolaborasi ini akan memberi manfaat luas,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Dengan populasi Tangsel mencapai 1,5 juta jiwa dan sekitar 70% di antaranya setiap hari hilir-mudik ke Jakarta, kehadiran MRT akan membawa perubahan besar terhadap mobilitas dan kualitas hidup warga.
Pemerintah Kota Tangsel, bersama pemerintah pusat, DKI Jakarta, dan investor, kini berpacu dengan waktu untuk menjadikan proyek ini kenyataan.
Harapannya, kehadiran MRT dapat mengurai kemacetan, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jakarta. (YA)
Baca juga :
- ASN Jakarta Wajib Naik Transportasi Umum Setiap Rabu!
- Menhub Resmikan Pembangunan Stasiun Jatake di BSD City