Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keputusan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota New Development Bank (NDB). Keputusan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka, Jakarta. Langkah ini dianggap sebagai strategi penting dalam memperkuat kemitraan pembangunan dengan negara-negara berkembang serta meningkatkan akses Indonesia terhadap pembiayaan infrastruktur dan proyek berkelanjutan.
Berdasarkan laporan BPMI Sekretariat Presiden, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Rousseff membahas arah pembangunan Indonesia dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Selain itu, diskusi juga mencakup peluang kerja sama konkret di berbagai sektor prioritas.
Salah satu hasil utama pertemuan ini adalah undangan resmi dari NDB kepada Indonesia untuk bergabung sebagai anggota. Setelah melalui evaluasi menyeluruh oleh Kementerian Keuangan, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan mengikuti seluruh prosedur dan persyaratan keanggotaan yang telah ditetapkan oleh NDB.
“Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan New Development Bank dan mengikuti prosedur serta persyaratan yang telah diberikan kepada kami,” kata Presiden Prabowo.
Apa Itu New Development Bank (NDB)?
New Development Bank (NDB) adalah lembaga keuangan multilateral yang bertujuan untuk mendanai proyek infrastruktur dan menciptakan solusi inovatif guna membangun masa depan yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
NDB didirikan oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS) untuk mendukung pembangunan ekonomi di negara berkembang. Sejak berdiri, bank ini berfokus pada pembiayaan proyek yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat di negara-negara anggotanya.
Seiring perkembangannya, NDB memperluas keanggotaannya dengan menerima beberapa negara baru. Pada 2021, Bangladesh, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Uruguay resmi bergabung sebagai anggota. Kini, dengan bergabungnya Indonesia, bank ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai lembaga keuangan global yang mendukung pembangunan di negara berkembang.
Sebagai anggota NDB, Indonesia berpeluang memperoleh berbagai manfaat, di antaranya:
Akses ke Pembiayaan Infrastruktur. Indonesia dapat memperoleh dana dengan bunga kompetitif untuk proyek infrastruktur skala besar, seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan transportasi umum.
Pendanaan untuk Proyek Berkelanjutan.
NDB berfokus pada proyek yang mendukung ekonomi hijau, energi terbarukan, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini sejalan dengan agenda pembangunan Indonesia untuk menurunkan emisi karbon dan mengembangkan energi bersih.
Bergabung dengan NDB membuka peluang kerja sama lebih luas dengan negara-negara BRICS dan anggota lainnya, memperkuat hubungan diplomasi ekonomi Indonesia.
Dengan keanggotaan di NDB, Indonesia tidak hanya bergantung pada lembaga keuangan tradisional seperti IMF dan Bank Dunia, tetapi juga mendapatkan alternatif pendanaan yang lebih fleksibel dan menguntungkan.(Ep)