Rakhine, Myanmar — Sebuah serangan udara yang diduga dilancarkan oleh militer Myanmar telah menewaskan sedikitnya 18 orang, mayoritas di antaranya adalah pelajar, di sebuah desa terpencil di Negara Bagian Rakhine.
Tragedi ini terjadi di dua sekolah swasta, Pyinnyar Pan Khinn dan A Myin Thit Private High School, mengguncang wilayah yang kini dikuasai oleh kelompok bersenjata, Tentara Arakan (AA).
Khaing Thukha, Juru Bicara AA menjelaskan bahwa sebuah jet tempur menjatuhkan dua bom di desa Thayet Thapin, menargetkan para siswa yang sedang menuntut ilmu.
“Kami merasa sedih seperti keluarga korban atas kematian siswa-siswa tak berdosa ini,” ujar AA dalam pernyataan resminya di Telegram, menuding militer Myanmar atas serangan tersebut.
Dampak Konflik
- Korban Pelajar: Mayoritas korban adalah siswa berusia 17 hingga 18 tahun, yang sedang mengejar impian mereka di sekolah-sekolah swasta.
- Kerusakan Parah: Serangan bom tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak setidaknya enam rumah di sekitar lokasi.
- Bantuan Darurat: Wai Hun Aung, seorang direktur bantuan kemanusiaan di Rakhine, melaporkan 21 orang terluka, enam di antaranya berada dalam kondisi kritis.
- Kecaman Dunia: UNICEF mengutuk keras serangan “brutal” ini, menyatakan bahwa serangan tersebut menambah daftar panjang kekerasan yang semakin mematikan di Rakhine, di mana anak-anak dan keluarga menjadi korban utama.
Peningkatan Konflik di Myanmar

Dilansir dari AP News, serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan konflik di Myanmar sejak kudeta militer pada Februari 2021.
Militer, yang berhadapan dengan perlawanan rakyat, telah meningkatkan serangan udaranya terhadap kelompok-kelompok bersenjata pro-demokrasi.
Sementara itu, pasukan perlawanan tidak memiliki pertahanan yang memadai terhadap serangan udara..
Negara Bagian Rakhine, yang pernah menjadi lokasi operasi militer brutal pada tahun 2017, yang memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya mengungsi, kini berada dalam kendali Tentara Arakan (AA).
Kelompok ini mengklaim telah menguasai sebagian besar wilayah Rakhine, termasuk Kyauktaw, di mana serangan mematikan ini terjadi.(YA)





