Purbaya Geram, Ancam Copot Dirut Pertamina Soal Mandeknya Pembangunan 7 Kilang!

Sudah Lima Tahun Menunggu Tujuh Kilang Baru, Tapi Hasilnya Nol, Menkeu Purbaya: "Sayakan pengawas, saya ganti aja Dirutnya."

Jakarta – Sudah lima tahun sejak janji pembangunan tujuh kilang minyak baru digaungkan, namun hingga kini tak satu pun berdiri.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya meluapkan kekesalannya pada Pertamina, menilai kinerja BUMN energi itu hanya jalan di tempat.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Purbaya menegaskan bahwa sejak 2018 Pertamina berjanji membangun tujuh kilang baru dalam waktu lima tahun.

Faktanya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki satu pun kilang baru, yang mampu memenuhi kebutuhan BBM domestik.

Akibatnya, negara masih harus bergantung pada impor dari Singapura untuk memenuhi kebutuhan energi, yang nilainya puluhan miliar dolar pertahun.

“Mereka janji bangun 7 kilang baru, tapi sampai sekarang tidak ada satu pun. Kita rugi besar, karena terus bergantung impor dari Singapura,” ujar Purbaya dengan nada tegas.

Kemarahan Purbaya tidak berhenti pada kritik. Ia menegaskan siap memangkas anggaran Pertamina bahkan mengganti jajaran direksi bila janji pembangunan kilang terus mandek.

Menurutnya, langkah tegas diperlukan agar pembangunan kilang benar-benar berjalan, termasuk memperbaiki dan menyediakan fasilitas produksi baru yang selama ini gagal terealisasi.

“Saya akan lihat mereka jalankan nggak proyek-proyek yang diusulkan, kalau nggak kita potong juga uangnya. Saya kan pengawas, saya ganti aja Dirutnya,” tegasnya.

Purbaya menilai keterlambatan pembangunan bukan karena Indonesia tidak mampu, melainkan karena Pertamina dinilai malas mengembangkan proyek.

Ia mengungkapkan pernah ada tawaran dari investor Tiongkok untuk membangun kilang, dengan skema pengalihan kepemilikan gratis setelah 30 tahun, namun Pertamina menolaknya dengan alasan sudah kelebihan kapasitas.

Padahal, rencana tujuh kilang yang dijanjikan sejak lama hingga kini tak satu pun berdiri, bahkan beberapa proyek justru terbengkalai.

“Saya kaget, overcapacity apa ? (Janji 7 kilang baru) Satu pun gak jadi kan ?” sindirnya.

Menurut Purbaya, kegagalan membangun kilang baru membuat Indonesia terus merugi karena impor minyak yang mahal.

Kilang baru seharusnya menjadi kunci untuk menekan biaya impor, mengurangi beban subsidi, dan membuat harga BBM lebih murah serta tepat sasaran.

Subsidi tetap diberikan karena pertumbuhan ekonomi belum cukup kuat, namun solusinya tetap ada pada percepatan pembangunan infrastruktur energi.

Bagi masyarakat, cerita tentang janji tujuh kilang bukan hanya isu proyek miliaran dolar. Dampaknya langsung terasa di kantong: dari harga BBM di SPBU, ongkos transportasi, hingga harga makanan di warung.

Janji yang belum terwujud ini menjadi kisah getir tentang betapa lambatnya pembangunan yang sejatinya bisa meringankan hidup sehari-hari. (Ep)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *