Revolusi Digital di Nepal: Perdana Menteri Terpilih Melalui Discord!

Dari Protes Gen Z Hingga Sushila Karki Dipilih Sebagai Perdana Menteri Interim Nepal Melalui Media Sosial Discord

Kathmandu, Nepal – Di tengah gejolak politik dan demonstrasi besar-besaran, pasca pemerintah memblokir media sosial dan isu elit politik serta korupsi, Nepal mencatat sejarah baru.

Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung, dilantik sebagai Perdana Menteri Interim, guna mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Perdana Menteri sebelumnya, KP Sharma Oli.

Namun, yang paling menarik, penunjukan Karki tidak lepas dari peran sebuah platform komunikasi digital, Discord, yang menjadi arena “pemilu mini” bagi para Gen Z dan aktivis.

Discord, Ruang Virtual Bagi Demokrasi

Berdasarkan laporan The New York Times, ketika Perdana Menteri Oli mengundurkan diri dan militer mengambil alih pemerintahan, warga Nepal—terutama para Gen Z—beralih ke Discord.

Platform yang awalnya populer di kalangan gamer ini menjadi pusat “konvensi nasional digital”. Discord merupakan sebuah platform komunikasi, dimana para pengguna bisa mengirim :

  • Pesan tulisan, suara, video dan media untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya (mirip dengan WA, Telegram, dan sejenisnya).
  • Para pengguna bisa membuat chat room pribadi atau “server” dimana mereka bisa mengundang pengguna lainnya untuk berkomunikasi.
  • Discord cukup populer bagi para penggemar video game, yang sering menggunakannya untuk saling berkomunikasi saat bermain.

Di dalam server yang dikelola organisasi sipil Hami Nepal, lebih dari 100 ribu anggota, termasuk para demonstran, berdiskusi dan mengambil keputusan politik.

“Tujuannya adalah untuk mensimulasikan semacam pemilu mini,” ujar Shaswot Lamichhane, seorang lulusan SMA sekaligus moderator server, kepada The New York Times.

Ia menjelaskan bahwa kelompoknya tidak mewakili seluruh negeri, melainkan hanya ingin mengusulkan seorang pemimpin sementara yang bisa mengawasi proses pemilu.

Jajak Pendapat Virtual ke Meja Militer

Uniknya, para petinggi militer Nepal, yang berwenang menentukan perdana menteri sementara, justru bertemu dengan perwakilan dari server Discord tersebut.

Mereka meminta para aktivis untuk mengajukan calon potensial. Setelah melalui diskusi, beberapa nama sempat muncul, seperti Sagar Dhakal, mantan kandidat politik, dan Kul Man Ghising, mantan direktur otoritas kelistrikan Nepal.

Namun jajak pendapat informal yang dilakukan di dalam server akhirnya menjaring nama Sushila Karki. Pada Rabu (10/09/25), nama Karki mendapatkan suara terbanyak. Kelompok Discord tersebut lantas mengajukan namanya.

Pada hari berikutnya, penyelenggara server mengumumkan bahwa Karki telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Nepal, Ram Chandra Poudel, dan Kepala Angkatan Darat, Jenderal Ashok Raj Sigdel.

Sushila Karki kemudian dilantik sebagai Perdana Menteri Interim Nepal pada Jumat (12/09/25). Sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal, Sushila Karki kini mengemban amanah besar.

Kisah pelantikannya bukan hanya tentang perubahan politik, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dan suara Gen Z mampu mengubah lanskap demokrasi, bahkan dalam situasi yang paling tidak terduga sekalipun.

Baca juga : 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *