Serangan Udara Israel di Gaza Selatan Tewaskan Pemimpin Hamas Salah Al Bardaweel

Otoritas kesehatan Palestina : Sedikitnya 30 Orang Tewas Dalam Serangan Israel di Rafah & Khan Younis

Gaza, Palestina – Gaza kembali bergejolak setelah serangan udara Israel menewaskan salah satu pemimpin politik Hamas, Salah Al Bardaweel, pada Minggu (23/3/2025). Media pro-Hamas melaporkan bahwa serangan di Khan Younis juga merenggut nyawa istrinya.

Penasihat media Hamas, Taher Al-Nono, menyampaikan belasungkawa atas kematian Bardaweel dalam sebuah unggahan di Facebook.

Serangan ini terjadi setelah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran pada Selasa (18/3/2025), mengakhiri gencatan senjata yang berlangsung sejak 19 Januari 2025. Warga Gaza pun kembali melarikan diri demi menyelamatkan diri dari gempuran yang mengguncang Jalur Gaza utara, tengah, dan selatan.

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 30 orang tewas dalam serangan Israel di Rafah dan Khan Younis pada Minggu, termasuk tiga pegawai kota. Sementara itu, pejabat kesehatan menyebut sejak dimulainya operasi baru Israel pada Selasa, lebih dari 400 warga Palestina tewas, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengeluarkan peringatan evakuasi bagi penduduk di Tel Al-Sultan, Rafah barat, melalui media sosial X. Ia menyatakan bahwa serangan intensif ini bertujuan untuk membasmi kelompok bersenjata Palestina.

Hamas menuduh Israel sengaja menargetkan Bardaweel, yang sedang berdoa bersama istrinya di tenda perlindungan mereka saat rudal menghantam.

“Darahnya, darah istrinya, dan para martir lainnya akan terus mengobarkan perjuangan pembebasan dan kemerdekaan. Israel tidak akan mematahkan tekad dan keinginan kami,” tegas pernyataan Hamas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tujuan utama perang ini adalah menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan. Ia menambahkan bahwa operasi terbaru ini juga ditujukan untuk memaksa Hamas menyerahkan sandera yang masih ditahan.

Selain Bardaweel, dua pejabat tinggi Hamas, Kepala Pemerintahan de facto Gaza Essam Addalees dan Kepala Keamanan Internal Mahmoud Abu Watfa, juga dilaporkan tewas dalam serangan Israel pada Selasa.

Petugas medis Palestina mengatakan sebuah rumah di Rafah turut dibombardir oleh pesawat Israel, menyebabkan beberapa korban luka.

Hamas menuding Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati Januari lalu dengan menolak negosiasi untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza. Meski demikian, Hamas mengaku masih terbuka untuk berunding dan tengah mempelajari proposal yang diajukan utusan khusus Presiden AS, Steve Witkoff.

Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata

Serangan terbaru Israel memicu reaksi internasional. Negara-negara Arab dan Eropa menyerukan kembali gencatan senjata demi mengakhiri pertumpahan darah di Gaza. Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Israel untuk segera membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Situasi di Gaza terus memburuk, sementara dunia menanti apakah konflik ini akan berakhir melalui diplomasi atau terus berlanjut dengan lebih banyak korban jiwa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *