Target Presiden: Akses di Aceh Harus Pulih Total Seminggu!

Darurat Bencana: Jembatan Bailey Sambung Medan-Banda Aceh

Bireuen – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melumpuhkan konektivitas darat antara Aceh dan Sumatra Utara, mendapat respons cepat dari Pemerintah Pusat.

Tiga unit Jembatan Bailey segera dipasang di atas Sungai Teupin, Kabupaten Bireuen, Aceh, untuk memulihkan akses vital yang terputus.

Pemulihan jalur ini menjadi prioritas utama, karena merupakan urat nadi distribusi dan transportasi yang menghubungkan Banda Aceh dan Medan.

Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target tegas agar pemasangan Jembatan Bailey di Teupin Mane rampung dalam waktu satu minggu. Kecepatan pengerjaan ini krusial untuk mengurai isolasi daerah yang terkena dampak.

“Salah satu jembatan bailey yang mereka kerja terus diharapkan satu minggu sudah bisa buka,” ujar Presiden Prabowo  ketika meninjau untuk kedua kalinya di Sungai Teupin, Kabupaten Bireuen, Aceh pada Minggu (07/12/25).

Solusi Cepat Jembatan Modular

Sungai Teupin Mane meluap hebat akibat bencana alam, menyebabkan kerusakan parah pada akses utama dan membuat lebarnya kini mencapai 180 meter. Kerusakan ini melumpuhkan total pergerakan barang dan orang di jalur kritis tersebut.

Berdasarkan data dari BNPB berkerjasama dengen kementeria PU, Pemasangan Jembatan Bailey dipilih karena efisiensi dan sifatnya yang modular (bongkar pasang).

Struktur jembatan sementara ini dirancang untuk segera mengembalikan fungsi jalan, sambil tetap memiliki potensi untuk dipertahankan sebagai infrastruktur yang lebih permanen.

Fokus pengerjaan tiga unit Jembatan Bailey di Bireuen adalah:

  • Menghubungkan Kembali jalur kritis Medan-Banda Aceh yang terhenti.
  • Memastikan logistik dan bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan tanpa hambatan.
  • Membuka Akses Lanjutan menuju Bener Meriah dan Takengon, yang juga terdampak.

Normalisasi Akses Takengon & Bener Meriah

Setelah Jembatan Bailey di Teupin Mane, Bireuen selesai, tim akan bergerak cepat untuk membuka tiga jembatan lain yang rusak di jalur menuju Bener Meriah dan Takengon.

Upaya pemulihan ini dilakukan secara beriringan untuk memastikan seluruh wilayah yang terisolasi segera terhubung.

Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa perbaikan tidak hanya berhenti pada pemasangan Bailey, tetapi seluruh jembatan yang rusak di kawasan bencana akan diperbaiki secara menyeluruh.

“Tapi kita lihat semua usaha kita kerahkan, nanti semua jembatan kita perbaiki. Mudah-mudahan satu, dua minggu ya, karena masalahnya tembus ini baru kita bisa kerja,” tegasnya.

Pemerintah berkomitmen penuh untuk mengerahkan segala upaya dan sumber daya demi memulihkan infrastruktur vital dan meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara.(NR)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *