Trump Semprot Zelensky, “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga!”

Washington DC – Debat panas antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terjadi di momen yang tidak terduga. Perdebatan sengit itu berlangsung di Ruang Oval, Gedung Putih, saat Trump menerima kunjungan Zelensky.

Perdebatan di Depan Kamera

Dilansir AFP, Sabtu (1/3), adu mulut ini terjadi saat kamera media massa masih menyala, mengejutkan wartawan yang meliput. Zelensky, yang memimpin Ukraina di tengah invasi Rusia, bertemu dengan Trump yang baru saja menggantikan Joe Biden sebagai Presiden AS.

Perubahan kepemimpinan di AS membawa perubahan kebijakan luar negeri. Jika Biden dikenal lebih mendukung Ukraina, Trump justru lebih fokus pada kepentingan dalam negeri dan enggan menghabiskan anggaran besar untuk konflik luar negeri. Trump juga memiliki hubungan yang lebih baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dibandingkan Biden.

Meski begitu, Trump tetap menerima Zelensky di Gedung Putih. Pertemuan awalnya berlangsung normal dan sopan. Zelensky bahkan memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk, sebagai tanda penghormatan. Trump pun sempat memuji pakaian Zelensky.

Namun, beberapa menit kemudian, suasana berubah drastis.

BBC melaporkan bahwa secara tiba-tiba, nada bicara mereka meninggi, disertai sorot mata tajam dan lontaran cercaan. Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance, menegur Zelensky secara terbuka, menudingnya kurang berterima kasih atas bantuan AS kepada Ukraina.

Vance menyatakan bahwa perang Ukraina harus diakhiri melalui diplomasi.

“Diplomasi macam apa?” tanya Zelensky.

Vance kemudian menegur Zelensky karena dianggap “kurang ajar” menyampaikan pendapatnya di hadapan media Amerika.

“Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky. “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

“Saya tidak bermain kartu,” balas Zelensky. “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

“Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump. “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

Vance juga menegur Zelensky: “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

Ketegangan memuncak ketika Trump menyatakan bahwa ia sedang membuat kesepakatan dengan Rusia, sementara Zelensky menolak kompromi dengan Putin yang ia sebut sebagai “pembunuh” dan “orang Rusia gila.”

Duta Besar Ukraina untuk AS, yang turut hadir dalam pertemuan itu, tampak memegangi kepalanya, seolah tak percaya dengan apa yang terjadi. Sedianya, pertemuan ini juga dijadwalkan untuk penandatanganan kerja sama sumber daya mineral antara AS dan Ukraina. Namun, Zelensky memilih pergi lebih awal setelah bersitegang dengan Trump.

Setelah insiden ini, Trump menegaskan bahwa ia ingin Ukraina dan Rusia berdamai.

Apakah Trump benar-benar ingin membantu Ukraina atau justru lebih mendukung Rusia? Perdebatan ini masih akan terus berlanjut di Washington. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *