Jakarta – Seiring semakin dekatnya pertandingan antara Timnas Indonesia vs Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, sebuah kejadian aneh terjadi terkait dengan alokasi tiket untuk suporter Bahrain. 3.000 tiket yang sebelumnya disediakan untuk para pendukung tim tamu ternyata tidak diambil oleh Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA), meski batas waktu pengambilan tiket sudah terlewat.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah ini berarti suporter Bahrain tidak percaya dengan keamanan di Indonesia? Atau mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan tersebut?
Berikut ini adalah data dan fakta terkait peristiwa yang menimbulkan tanda tanya besar ini:
- Alokasi Tiket yang Tidak Terpakai
- Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, mengungkapkan bahwa 3.000 tiket yang disediakan untuk suporter Bahrain sejak awal tidak pernah diambil oleh pihak federasi Bahrain.
- Marsal menjelaskan, “Kami sudah memberikan kesempatan dan menetapkan tenggat waktu. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, mereka tidak mengambil tiket tersebut. Akhirnya, tiket tersebut kami jual ke publik.”
- Penjualan Tiket ke Publik Indonesia
- Karena tidak ada pengambilan tiket oleh pihak Bahrain, PSSI memutuskan untuk menjual tiket tersebut kepada penonton umum, termasuk pendukung Indonesia yang ingin menyaksikan laga tersebut.
- Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa tiket yang sudah disediakan bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang begitu saja.
- Mengapa Tidak Ada Suporter Bahrain di GBK?
- Keamanan di Indonesia: Salah satu faktor yang dikaitkan dengan keputusan Bahrain adalah masalah keamanan. Bahrain sebelumnya pernah menanggapi ancaman pembunuhan terhadap tim mereka di media sosial Indonesia setelah pertandingan Grup C pada Oktober 2024 yang berakhir imbang 2-2. Para netizen Indonesia kecewa dengan keputusan wasit yang dinilai berat sebelah, yang berujung pada protes keras terhadap tim tamu.
- Kekhawatiran Tim dan Suporter: Sebelumnya, Bahrain sempat meminta AFC untuk memindahkan pertandingan di Indonesia ke lokasi yang lebih netral setelah adanya ancaman tersebut. Meskipun akhirnya mereka tetap bertanding di Indonesia, ketegangan yang terjadi antara netizen Indonesia dan federasi Bahrain tampaknya masih membekas, mempengaruhi sikap mereka terkait pertandingan ini.
- Asosiasi Sepak Bola Bahrain menyatakan keterkejutannya yang sangat besar atas berbagai ancaman pembunuhan yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial pribadi mereka — suatu tindakan yang mencerminkan ketidakpedulian publik Indonesia terhadap nyawa manusia,” katanya melansir akun Instagram @bahrainfa, Rabu, 16 Oktober 2024.
- Tanggapan PSSI tentang Ketidakhadiran Suporter Bahrain
- Marsal Masita menegaskan bahwa meskipun Bahrain mendapat alokasi tiket, mereka tidak mengambilnya. Hal ini menunjukkan ketidakpastian dari pihak Bahrain mengenai kehadiran suporter mereka. Ketika ditanya tentang kemungkinan suporter Bahrain yang datang secara pribadi, Marsal tidak bisa memastikan apakah mereka akan menggunakan jalur resmi atau tidak.
Tanya Jawab yang Muncul:
- Apakah Bahrain Masih Memiliki Kepercayaan pada Keamanan Indonesia? Dengan adanya ancaman dan kekhawatiran sebelumnya, wajar jika banyak pihak bertanya apakah situasi keamanan menjadi salah satu alasan utama mengapa suporter Bahrain tidak tertarik hadir di stadion.
- Bagaimana Reaksi Suporter Indonesia terhadap Kejadian Ini? Banyak pendukung Indonesia yang merasa kecewa dengan keputusan Bahrain ini. Namun, di sisi lain, keputusan PSSI untuk menjual tiket yang tidak terpakai kepada publik Indonesia memberi peluang bagi lebih banyak orang untuk menyaksikan pertandingan yang diprediksi akan berjalan sengit.
Keanehan terkait 3.000 tiket Bahrain yang tidak diambil ini mengundang banyak spekulasi. Apakah ini hanya masalah logistik atau ada faktor lain yang lebih sensitif terkait keamanan yang menjadi pertimbangan utama bagi suporter Bahrain? namun yang jelas, pertandingan antara Timnas Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 tetap akan menjadi momen yang sangat dinanti oleh para penggemar sepak bola, baik di Indonesia maupun di luar negeri.(?YA)