Jakarta — Di tengah berbagai keterbatasan anggaran, muncul satu terobosan yang tak hanya segar, tapi juga memancing decak kagum.
Menteri Pekerjaan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, meluncurkan program “Bebenah Kampung” yang menyasar ribuan rumah warga, semuanya tanpa mengandalkan dana pemerintah.
Langkah itu seakan menabrak pakem lama. Tanpa bantuan APBN, APBD, bahkan tanpa intervensi BUMN dan BUMD, rumah-rumah rakyat tetap bisa dibangun.
Bagaimana caranya ? Lewat kekuatan gotong royong antara masyarakat dan dunia usaha.
“Rumah-rumah rakyat bisa dibangun tanpa satu rupiah pun dari negara,” ujar Maruarar, saat menghadiri peluncuran program Bebenah Kampung di Kelurahan Tanah Tinggi Selasa (15/4/2025), Johar Baru, Jakarta Pusat.
“Kita buktikan, cukup dengan kolaborasi dan niat baik, perubahan besar bisa dimulai.”
Gerakan ini melibatkan sejumlah aktor penting, yaitu :
- Yayasan Buddha Tzu Chi akan merenovasi 1.500 rumah warga
- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menyumbang 500 unit
- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) turut merenovasi 200 rumah lainnya
- Seluruh kegiatan dilakukan melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara cuma-cuma, tanpa iming-iming proyek atau kontrak
Program yang dimulai di Johar Baru akan memperbaiki 232 rumah dalam dua tahap. Tahap pertama menyasar 148 rumah, sedangkan tahap kedua meliputi 84 unit.
Selain Jakarta, KADIN juga menargetkan perbaikan rumah tak layak huni di Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Bangka Belitung.
Tak hanya soal pembangunan fisik, program itu juga mengusung filosofi kerja bersama. Maruarar menyebut arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai landasan utama: bekerja bukan sebagai ‘superman’, tapi sebagai ‘super team’.
Model ini diklaim sebagai yang pertama dalam sejarah pembangunan Indonesia. “Pak Presiden sudah saya laporkan. Beliau mendukung penuh dan berharap gerakan ini bisa menjadi inspirasi nasional,” tuturnya.
Terobosan ini membuka babak baru pembangunan yang tak bergantung pada anggaran negara, tapi lahir dari kekuatan kolaborasi lintas sektor.
Sebuah konsep yang patut dicermati, bukan hanya oleh pemangku kebijakan, tapi juga oleh warga Indonesia yang mendambakan keadilan dan keberdayaan nyata. (VT)
Baca juga : Tidak Perlu Menunggu Lama, MBR Bisa Miliki Rumah Impian!