Meta Terancam Kehilangan Instagram & WhatsApp

Pengadilan Antimonopoli Amerika Serikat Menuduh Meta Membunuh Kompetitor

Washington, AS – Sidang anti monopoli paling bersejarah di industri teknologi akhirnya dimulai, dan Mark Zuckerberg CEO Meta langsung duduk di kursi saksi.

Ia membela perusahaannya dari tuduhan monopoli, yang bisa berujung pada pemisahan dua anak usahanya yang paling ikonik: Instagram dan WhatsApp.

Sidang itu diawali dengan pemanggilan Zuckerberg oleh Jaksa Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC), Daniel Matheson, yang berupaya membuktikan bahwa Meta sengaja membeli Instagram dan WhatsApp untuk menghilangkan ancaman kompetitor dan mengamankan dominasi pasar media sosial.

Sidang  Alot Hari Pertama:

  • Pesan Internal Terungkap: Jaksa menampilkan pesan Zuckerberg yang mengungkap kekecewaannya terhadap lambatnya pengembangan fitur pesaing Instagram di internal Facebook.
  •  Zuckerberg Frustrasi: Ketika ditanya soal pertumbuhan pesat Instagram sebelum diakuisisi, Zuckerberg terlihat kesal dan mengatakan, “Saya tidak mengingat seluruh lini masa Instagram di kepala saya.”
  • Bantah Pengabaian Instagram : Zuckerberg menegaskan bahwa setelah diakuisisi, Instagram justru mendapat investasi besar, “Kami menggelontorkan banyak dana ke dalam Instagram setelah membelinya.”

Latar Belakang Kasus

  • FTC menuduh Meta melakukan akuisisi demi membangun “parit pertahanan” terhadap kompetitor, dengan mengakuisisi startup yang dianggap ancaman.
  • Akuisisi Instagram terjadi pada 2012 senilai 1 miliar dolar AS (kemudian turun jadi 750 Juta US Dolar karena fluktuasi saham).
  • WhatsApp dibeli dua tahun kemudian dengan nilai fantastis: 22 Miliar US Dolar.
  • FTC menilai tindakan itu bertentangan dengan semangat persaingan sehat. Apalagi saat itu, Meta disebut-sebut menjalankan strategi “lebih baik membeli daripada bersaing.”

Meta Membantah Keras

Pengacara Meta, Mark Hansen, menyebut tuduhan FTC sebagai “acak-acakan” dan menekankan bahwa Meta justru memperkuat layanan-layanan yang diakuisisinya.

“Gugatan ini salah arah. Konsumen justru diuntungkan. Kenyataannya, Instagram dan WhatsApp sekarang lebih baik dari sebelumnya,” kata Hansen.

Meta juga menegaskan bahwa mereka menghadapi persaingan ketat dari TikTok, YouTube, X (Twitter), dan bahkan iMessage dari Apple.

Baca juga : Instagram Siapkan Aplikasi Reels, Strategi Meta di Tengah Ancaman Regulasi TikTok

Persaingan Yang Semakin Sengit

  • Jika FTC menang, Meta bisa dipaksa memisahkan Instagram dan WhatsApp dari induk perusahaannya.
  • Hal itu dapat memangkas setengah dari pendapatan iklan Meta.
  • Hakim Distrik James Boasberg akan menentukan putusan akhir. Sebelumnya, ia menolak permintaan Meta untuk membatalkan kasus ini tanpa sidang.

Meta menyoroti bahwa saat ini pasar media sosial jauh lebih kompetitif, dibanding saat akuisisi dilakukan lebih dari 10 tahun lalu. TikTok dan YouTube menjadi pemain besar, namun anehnya FTC tidak memasukkan mereka dalam definisi pesaing langsung Instagram dan WhatsApp.

Tak hanya Meta, Google dan Amazon juga sedang menghadapi gugatan antimonopoli. Sesi pembuktian kasus Google dijadwalkan mulai 21 April 2025, setelah pengadilan sebelumnya menyatakan Google sebagai monopoli ilegal.

Sidang ini menjadi ujian besar bagi kemampuan regulator AS, dalam menantang dominasi raksasa teknologi. Jika FTC menang, ini akan menjadi preseden besar untuk membatasi akuisisi agresif perusahaan teknologi di masa depan.

Akankah Zuckerberg mampu mempertahankan kerajaan digitalnya ? Atau justru sejarah baru akan tercipta dari ruang sidang . (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *