Bantuan Kemanusiaan Berbagai Negara Tiba Di Myanmar

PBB & Negara Negara Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Dari Asia Hingga Eropa.

Mandalay, Myanmar — Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo di Mandalay, Myanmar, terus meningkat seiring dengan upaya penyelamatan, dan puluhan orang masih hilang. Kerusakan parah juga melanda berbagai wilayah di Myanmar, bahkan beberapa negara tetangga seperti Thailand dan China. Untuk itu beberapa negara, termasuk Malaysia, Rusia, dan China, telah mengirimkan tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan.

PBB Uraikan Rencana Bantuan 

Berdasarkan laporan awal tentang upaya bantuan gempa yang dikeluarkan pada Sabtu (29/3/2025) oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, bahwa PBB sedang berkoordinasi dengan kelompok-kelompok lain, dan $5 juta telah dialokasikan dari Dana Respons Darurat Pusat untuk “bantuan penyelamatan jiwa.

“Infrastruktur pasokan dan menara komunikasi terkena dampak berat, layanan listrik dan air terganggu, termasuk di Wilayah Yangon,” kata laporan tersebut. “Jaringan telepon rumah, ponsel, dan internet masih tidak stabil.”

Langkah-langkah segera yang direncanakan termasuk konvoi 17 truk kargo yang membawa pasokan tempat berlindung, dan medis kritis dari China yang diperkirakan akan tiba pada hari Minggu.

Laporan tersebut juga mencatat kerusakan parah atau kehancuran banyak fasilitas kesehatan, dan memperingatkan bahwa kekurangan pasokan medis yang parah menghambat upaya respons, termasuk kit trauma, kantong darah, anestesi, perangkat bantu, obat-obatan penting, dan tenda untuk pekerja kesehatan.

China dan Rusia adalah pemasok senjata terbesar bagi militer Myanmar dan merupakan salah satu yang pertama memberikan bantuan kemanusiaan. Rusia kirimkan tima medis & tim penyelamat, sementara China mengirim lebih dari 135 personel penyelamat dan ahli, bersama dengan pasokan seperti kit medis dan generator, serta menjanjikan sekitar $13,8 juta dalam bantuan darurat.

Tim Medis Rusia Dikirim ke Myanmar

Rusia juga telah mengirimkan tim medis ke Myanmar untuk merawat korban gempa, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan. Menurut Alexey Kuznetsov, bantuan paramedis tersebut termasuk spesialis dalam penyakit menular, resusitasi, dan traumatologi.

Secara terpisah, Kementerian Urusan Darurat Rusia mengatakan bahwa dua pesawat yang membawa 120 orang pekerja penyelamat Rusia, telah mendarat di kota terbesar Myanmar, Yangoon. Sebelumnya, kementerian tersebut melaporkan bahwa sebuah misi, termasuk tim pencarian dan penyelamatan, unit anjing, ahli anestesi, dan psikolog, sedang dalam perjalanan ke negara yang dilanda bencana tersebut.

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa tim penyelamatnya dilengkapi dengan “endoskopi dan perangkat akustik untuk mencari orang-orang yang terjebak di reruntuhan hingga kedalaman 4,5 meter (hampir 15 kaki), serta radar penembus tanah dan pemindai termal.”

China Berjanji Berikan Bantuan Jutaan Dolar & Kirim Tim Penyelamat

Presiden China, Xi Jinping mengucapkan belasungkawa kepada pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing. Seorang juru bicara Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional China mengatakan, bahwa Beijing akan memberikan Myanmar bantuan kemanusiaan darurat sebesar 100 juta yuan ($13,8 juta).

Tim penyelamat tambahan yang terdiri dari 82 orang, juga sudah meninggalkan Beijing, beberapa jam setelah tim penyelamat lainnya dari provinsi Yunnan, di China, yang berbatasan dengan Myanmar, tiba di negara yang dilanda gempa tersebut.

Selain itu, 16 anggota tim bantuan sipil China, Blue Sky Rescue Team di kota Ruili, Yunnan, berangkat ke Kota Muse di utara Myanmar untuk memberikan upaya bantuan. Menurut stasiun penyiaran negara CGTN, Otoritas China juga mengirimkan batch pertama yang berisi 80 tenda dan 290 selimut.

Gempa tersebut terasa di beberapa bagian provinsi Yunnan di China, meskipun korban terbatas. Dua orang di Ruili mengalami cedera ringan, dan 847 rumah rusak.  Menurut otoritas, beberapa gedung bertingkat dan rumah tua di daerah perkotaan juga mengalami kerusakan sebagian, tetapi pasokan listrik dan air serta jalur transportasi dan komunikasi telah dipulihkan.

Hong Kong Kirim Tim Penyelamat

Hong Kong mengirimkan sekelompok 51 personel pencarian dan penyelamatan, untuk membantu upaya pencarian korban gempa di Myanmar. Kelompok ini termasuk petugas pemadam kebakaran dan personel ambulans, serta dua anjing pencari dan penyelamat.

Kelompok tersebut juga membawa sembilan ton (18.000 pon) peralatan termasuk detektor kehidupan dan mesin pemotong batu, serta sistem antena pelacakan satelit otomatis yang menyediakan koneksi jaringan, menurut pernyataan di situs web pemerintah Hong Kong.

Selandia Baru Berikan Bantuan

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan bahwa pemerintahnya akan mendukung upaya bantuan “melalui Gerakan Palang Merah Internasional.” “Kami berpikir tentang semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, dan kepada semua orang yang terpengaruh,” tulis Peters di X.

Korea Selatan memberikan bantuan kemanusiaan senilai $2 juta ke Myanmar

Korea Selatan akan mengirimkan bantuan tersebut melalui organisasi internasional, untuk mendukung upaya pemulihan setelah gempa baru-baru ini. Kementerian Luar Negeri mengungkapkan pada hari Sabtu, bahwa Seoul akan memantau situasi dengan cermat dan mempertimbangkan dukungan tambahan jika diperlukan.

Raja Inggris Mengirimkan Belasungkawa Untuk Korban Gempa

Raja Charles III mengeluarkan sebuah pernyataan di platform X, yang menyatakan bahwa ia dan istrinya, Ratu Camilla, “terkejut dan sangat sedih mengetahui gempa yang menghancurkan di Myanmar” dan mengirimkan “simpati yang mendalam” untuk para korban.

“Saya tahu bahwa rakyat Myanmar terus menghadapi begitu banyak kesulitan dan tragedi dalam hidup Anda, dan saya telah lama mengagumi ketahanan dan semangat luar biasa Anda,” kata raja Inggris berusia 76 tahun tersebut.

Meskipun Myanmar, yang sebelumnya dikenal sebagai Burma, adalah bekas koloni Inggris, negara ini tidak menjadi anggota blok Negara-Negara Persemakmuran yang dipimpin oleh Raja Charles III.

Amerika Serikat Berjanji Beri Bantuan 

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat, bahwa Washington akan memberikan bantuan untuk tanggapan terhadap bencana ini, meskipun beberapa pakar mengkhawatirkan hal ini mengingat pemotongan besar dalam bantuan luar negeri selama pemerintahannya. (YA)

Baca juga : https://newslinkindonesia.com/korban-gempa-myanmar-terus-bertambahdunia-beri-bantuan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *