Vatikan — Suasana haru dan penuh penghormatan menyelimuti Vatikan saat ratusan ribu orang dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk mengikuti upacara pemakaman Paus Fransiskus.
Mulai dari para pemimpin dunia hingga kaum marjinal yang selama ini menjadi perhatian utama sang Paus, semua bersatu dalam satu momen sejarah yang tak terlupakan.
Sekitar 60 kepala negara dan pemimpin monarki, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, datang ke Roma untuk memberikan penghormatan terakhir.
Tidak hanya para pejabat tinggi, kelompok kaum miskin dan papa yang selama ini begitu dekat di hati Paus Fransiskus juga hadir.
Mereka berkumpul di tangga Basilika Santa Maria Maggiore, tempat Paus akan dimakamkan sebuah penghormatan istimewa bagi Paus pertama dari ordo Jesuit sekaligus Paus pertama dari Amerika Latin.
Selama tiga hari sebelumnya, lautan umat beriman telah memadati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan saat jenazah Fransiskus disemayamkan dalam peti kayu sederhana, mencerminkan gaya hidupnya yang penuh kerendahan hati.
Sejak awal masa kepausannya pada 2013, Paus Fransiskus telah merebut hati dunia tidak hanya umat Katolik, tetapi juga banyak kalangan lain lewat pembelaannya terhadap pengungsi, kaum miskin, dan lingkungan hidup.
Namun, warisannya mencatat catatan beragam dalam isu sensitif seperti penanganan skandal pelecehan seksual oleh klerus dan upaya merangkul komunitas LGBTQ+, yang menuai pujian karena membawa keterbukaan, namun juga kritik karena dianggap belum cukup radikal.
Kini, di akhir perjalanan hidupnya, Paus Fransiskus tetap dikenang bukan hanya karena posisinya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi juga karena keberanian dan ketulusannya menjembatani dunia yang terpecah.(YA)
Baca juga :