Vatikan – Di tengah kesedihan dunia yang berkumpul di Basilika St. Peter’s untuk menghormati mendiang Paus Fransiskus, sebuah drama politik tak terduga terjadi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dua sosok yang selama ini dikenal berseberangan, bertemu dalam sebuah pertemuan penuh makna.
Dilansir dari BBC News, pertemuan selama 15 menit itu, yang digambarkan Gedung Putih sebagai “sangat produktif” dan Zelensky sebagai “sangat simbolis” dengan “potensi menjadi bersejarah,” terjadi di tengah suasana khidmat pemakaman.
Dalam foto yang beredar menunjukkan keduanya duduk berhadapan, larut dalam percakapan serius, ekspresi wajah mereka mencerminkan ketegangan dan harapan.
Momen Penuh Simbolisme
- Pertemuan ini terjadi di Basilika St. Peter’s, sebuah tempat suci bagi umat Katolik di seluruh dunia, di tengah pemakaman seorang pemimpin spiritual yang dikenal vokal menyerukan perdamaian. Latar belakang ini tentu saja memberikan dimensi simbolis yang kuat pada pertemuan tersebut.
- Pertemuan juga terjadi di tengah meningkatnya tekanan pada Ukraina, untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia. Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina “sangat dekat dengan kesepakatan,” setelah pembicaraan antara utusannya, Steve Witkoff, dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
- Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak menyebut pertemuan itu “konstruktif.” Namun, pertemuan ini terjadi setelah Trump berulang kali mengkritik Zelensky, bahkan menuduhnya “berjudi dengan Perang Dunia III” karena menolak rencana gencatan senjata yang dipimpin oleh Washington.
Jalan Menuju Perdamaian
Kyiv kini berada di bawah tekanan yang meningkat dari Trump untuk menerima konsesi teritorial, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Moskow untuk mengakhiri perang.
Konsesi itu dilaporkan mencakup penyerahan sebagian besar wilayah, termasuk semenanjung Krimea yang secara ilegal dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Namun Zelensky telah berulang kali menolak gagasan konsesi teritorial. Dikutip dari BBC News, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan “Gencatan senjata penuh dan tanpa syarat, membuka kemungkinan untuk membahas segalanya.”

Dalam foto yang beredar juga menunjukkan Zelensky dan Trump berdiri bersama Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kedua pemimpin Eropa tersebut, mungkin berperan sebagai mediator dalam pertemuan itu.
Di Tengah Doa, Harapan dan Ketidakpastian
Pejabat Ukraina menyatakan tentang kemungkinan adanya pertemuan kedua, tetapi Trump langsung meninggalkan Roma setelah pemakaman.
Sementara Presiden Zelensky menghadiri pertemuan dengan Presiden Macron, dan dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
Pertemuan antara Zelensky dan Trump di Basilika St. Peter’s adalah momen yang penuh dengan simbolisme dan ketidakpastian.
Di tengah doa-doa untuk perdamaian yang dipanjatkan selama pemakaman Paus Fransiskus, para pemimpin dunia ini berupaya mencari jalan keluar dari konflik yang telah merenggut begitu banyak nyawa. (*)
Baca juga :