Rio de Janeiro, Brasil – Di forum KTT BRICS 2025 yang megah, bertempat di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mengukir jejak penting.
Sesi pleno bertema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance.”
Dalam sesi itu Presiden Prabowo dengan tegas menyampaikan sikap Indonesia: mendukung perdamaian dunia melalui multila-teralisme dan menuntut keadilan dalam tata kelola global.
Indonesia menolak segala bentuk perang dan praktik standar ganda dalam hubungan internasional. Bersama dengan sebagian besar peserta KTT, Presiden Prabowo menyerukan reformasi multilateral dan peningkatan keterwakilan negara-negara Global South dalam institusi global seperti PBB.
Semangat Bandung dan Pembelaan Palestina
Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga secara khusus mengangkat pentingnya Bandung Spirit dalam forum BRICS. Ia menekankan relevansi semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 itu untuk terus memperjuangkan nasib negara-negara berkembang dan, secara spesifik mendukung kemerdekaan Palestina.
Dalam pandangan Indonesia, BRICS harus menjadi kekuatan penyeimbang yang mampu menyuarakan kepentingan negara-negara Global South secara adil dan konsisten.
Menuju Sistem Dunia yang Lebih Adil
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir (Tata), yang juga mendampingi Presiden, menyatakan bahwa situasi global yang makin tidak menentu, menjadi sorotan utama sebagian besar pemimpin negara anggota BRICS.
“Salah satu isu yang sangat banyak diangkat oleh negara anggota adalah pentingnya untuk BRICS mengambil kepemimpinan untuk global South, agar bisa mendorong me-reform sistem multilateral,” kata Wamenlu Tata dalam keterangan pers yang diterima Newslink Indonesia.
Menurutnya, konsolidasi negara-negara Global South sangat krusial untuk menjaga stabilitas internasional, dan menciptakan ruang pembangunan yang kondusif bagi negara-negara berkembang.

Dalam forum tersebut, Indonesia tak ragu menyatakan dukungan penuh terhadap upaya reformasi dan menyambut baik solidaritas antar anggota BRICS demi menciptakan sistem dunia yang lebih inklusif dan berimbang.
“Oleh karena itu, tadi semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi untuk mendorong reformasi, untuk mendorong penguatan dari sistem multilateral itu sendiri,” pungkas Wamenlu Tata.
Kehadiran dan peran aktif Presiden Prabowo di KTT BRICS 2025 menjadi bukti nyata komitmen Indonesia, untuk menjadi bagian dari solusi atas tantangan global.
Dengan membawa semangat perdamaian, keadilan, dan solidaritas Global South, Indonesia tidak hanya mengamankan posisinya di panggung internasional, tetapi juga menegaskan perannya sebagai jembatan bagi kepentingan negara-negara berkembang. (YA)
Baca juga :





