Jakarta — Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) stagnan di angka Rp 1.902.000 per gram pada perdagangan Minggu (04/05/25), berdasarkan informasi resmi dari situs Logam Mulia.
Meski tampak stabil dari posisi Sabtu kemarin, pergerakan harga dalam sepekan terakhir justru menunjukkan penurunan yang cukup tajam.
Jika ditarik ke belakang, harga emas Antam pada Minggu lalu masih berada di level Rp 1.965.000 per gram. Artinya, dalam rentang tujuh hari, terjadi koreksi sebesar Rp 63.000 per gram.
Ini merupakan salah satu penurunan mingguan yang paling mencolok dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi sorotan para pelaku pasar.
Harga Turun, Saatnya Masuk ?
Analis pasar menilai tren ini bisa menjadi sinyal awal bagi para investor, khususnya investor ritel, untuk mulai mengakumulasi Emas.
Turunnya harga sering kali dipandang sebagai peluang strategis, terutama dalam konteks ketidakpastian ekonomi global yang mendorong kebutuhan lindung nilai (hedging).
Berikut daftar lengkap harga emas Antam yang berlaku pada Minggu (04/05/25):
- 0,5 gram: Rp 1.001.000
- 1 gram: Rp 1.902.000
- 2 gram: Rp 3.744.000
- 3 gram: Rp 5.591.000
- 5 gram: Rp 9.285.000
- 10 gram: Rp 18.515.000
- 25 gram: Rp 46.162.000
- 50 gram: Rp 92.245.000
- 100 gram: Rp 184.412.000
- 250 gram: Rp 460.765.000
- 500 gram: Rp 921.320.000
- 1.000 gram: Rp 1.842.600.000
Adapun harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini juga tidak mengalami perubahan, tetap di posisi Rp 1.751.000 per gram.
Catatan Pajak untuk Transaksi Besar
Bagi masyarakat yang ingin melakukan penjualan kembali emas ke Antam dengan nilai lebih dari Rp 10 juta, perlu memperhatikan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Berdasarkan PMK No. 34/PMK.10/2017, transaksi buyback dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5% bagi pemilik NPWP, dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP.
Beli Sekarang atau Tunggu Turun Lagi ?
Meskipun harga saat ini lebih rendah dibandingkan pekan lalu, keputusan untuk membeli atau menunggu lebih lanjut tetap bergantung pada strategi dan profil risiko masing-masing investor.
Namun, bagi banyak orang yang menjadikan emas sebagai pelindung nilai jangka panjang, tren koreksi seperti ini justru menjadi momentum yang dinantikan. (NR)
Baca juga :