India Serang Pakistan, Apakah Perang Nuklir Akan Terjadi ?

Delapan Orang Tewas, Rudal Ditembakkan, dan Dunia Menahan Napas Ketegangan Nuklir India-Pakistan Memasuki Babak Paling Gawat

Islamabad, Pakistan – Ketegangan di kawasan Asia Selatan memuncak setelah India dilaporkan menembakkan rudal ke wilayah yang dikuasai Pakistan pada Rabu (07/05/25) waktu setempat, menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk seorang anak.

Insiden itu langsung disebut sebagai “tindakan perang” oleh Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif.

India menyatakan serangan itu menargetkan infrastruktur yang digunakan kelompok militan, yang dikaitkan dengan pembantaian terhadap wisatawan bulan lalu di wilayah Kashmir yang dikuasai India.

Namun Pakistan mengecam serangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional, dan mengindikasikan akan ada balasan keras.

“Musuh licik telah melakukan serangan pengecut. Pakistan berhak memberikan respons tegas atas tindakan perang yang dipaksakan oleh India ini, dan respons itu sedang diberikan,” tegas Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam pernyataan resminya kepada media setempat.

Rudal-rudal India menghantam enam titik di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dan Provinsi Punjab bagian timur.

Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif menyebut bahwa delapan orang tewas dan 38 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

Di sisi lain, pihak militer India melaporkan bahwa tiga warga sipil di wilayah Kashmir yang dikuasainya tewas akibat serangan balasan dari Pakistan, yang menghujani wilayah tersebut dengan peluru artileri.

Bara Lama Kembali Membara

Ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir itu terus meningkat, sejak serangan mematikan terhadap para wisatawan di Kashmir India bulan lalu.

New Delhi menuduh Islamabad mendukung kelompok militan yang bertanggung jawab, tuduhan yang dibantah keras oleh pemerintah Pakistan.

Pengamat Asia Selatan, Michael Kugelman menyebut serangan India kali ini sebagai salah satu yang paling intens dalam beberapa tahun terakhir. Ia memperingatkan bahwa respons Pakistan kemungkinan akan sama kerasnya.

“Ini adalah dua militer besar yang, meskipun memiliki senjata nuklir sebagai penangkal, tidak ragu menggunakan kekuatan militer konvensional dalam skala besar. Risiko eskalasi sangat nyata, dan dapat meningkat dengan cepat,” kata Kugelman.

Peringatan Dunia Internasional

PBB melalui Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, menyatakan keprihatinan mendalam atas operasi militer India dan menyerukan agar kedua negara menunjukkan “pengendalian maksimal”.

“Dunia tidak bisa menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan,” ujar Dujarric dalam pernyataan resmi Sekjen PBB, António Guterres, Selasa malam.

Gambar dan laporan dari lapangan menunjukkan pemandangan memilukan, puing-puing bangunan, warga yang ketakutan, dan ambulans yang terus berlalu-lalang mengevakuasi korban.

Banyak warga di wilayah Kashmir Pakistan mengungsi ke daerah yang lebih aman. Di tengah eskalasi ini, Pakistan telah menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Nasional pada Rabu pagi, yang dipimpin langsung oleh PM Shehbaz Sharif.

Belum ada kepastian apakah pertempuran ini akan berujung pada konflik berskala penuh, namun semua mata kini tertuju pada dua kekuatan besar Asia yang kembali berada di ambang perang. (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *